Women's March di Mata 5 Publik Figur, Perempuan Harus #BeraniBersuara

Sejak pukul 6 pagi, ribuan orang telah memadati area parkir Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4). Mereka semua tergabung dalam acara Women's March 2019 #BeraniBersuara. Acara yang telah digelar tiga kali ini masih konsisten menyuarakan hak-hak dan kebebasan untuk perempuan.
Dari tahun ke tahun peserta Women's March menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2017 ada sekitar 800 ribu peserta, tahun 2018 ada sekitar 2000 peserta dan tahun ini naik dua kali lipat menjadi 4000 peserta. Para peserta umumnya datang dari berbagai kalangan seperti, mahasiswa, ibu rumah tangga, buruh, difabel, transgender, komunitas adat, dan masih banyak lagi.
Women's March tidak pernah membatasi usia untuk bisa bersama menyuarakan aspirasi perempuan, tua, muda, perempuan, laki-laki semua memiliki satu tujuan yang sama. Tak hanya masyarakat umum, deretan publik figur yang dikenal konsen terhadap perempuan juga memberikan suaranya. Penasaran kan siapa saja mereka?
1. Yacko: "Perempuan bukan ingin diistimewakan, tapi ingin kesetaraan."
"Saya ingin berjuang bersama untuk kesetaraan perempuan di masyarakat. Adanya fasilitas yang diperuntukkan bagi perempuan kerap dianggap sebagai tuntutan perempuan yang ingin diistimewakan. Padahal fasilitas khusus perempuan itu untuk melindungi perempuan dari oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang merugikan perempuan. Perempuan juga memiliki ruang yang aman dari pelecehan seksual. Kita tidak bisa menutup mata, begitu banyak perempuan yang masih minim akses kesehatan, pendidikan, kebebasan memilih. Bukan bermaksud mendominasi laki-laki, namun hanya ingin meningkatkan kesadaran siapa pun untuk berani bersuara."