Ilustrasi bintang, bulan dan matahari (unsplash/Benjamin Voros)
Dalam QS. Yusuf: 4-6, Allah SWT berfirman bahwa Yakub mampu menafsirkan mimpi yang dialami oleh Yusuf.
اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَ بَتِ اِنِّىْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ
(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya bersujud kepadaku." QS. Yusuf: 4
قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًاۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Dia (ayahnya) berkata, "Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan) mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia." QS. Yusuf: 5
وَكَذٰلِكَ يَجْتَبِيْكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَعَلٰٓى اٰلِ يَعْقُوْبَ كَمَآ اَتَمَّهَا عَلٰٓى اَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَۗ اِنَّ رَبَّكَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ؑ٦
Dan demikianlah, Tuhan memilih engkau (untuk menjadi nabi) dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan (nikmat-Nya) kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishaq. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. QS. Yusuf: 6
Sebelum peristiwa pembuangan Yusuf ke sumur oleh saudara-saudaranya, Yusuf pernah bercerita kepada Yakub tentang mimpinya. Yakub dikaruniai mukjizat mampu menakwilkan mimpi Yusuf. Menurut Yakub, sebelas bintang adalah saudara-saudaranya, matahari adalah ibunya, dan bulan adalah ayahnya. Mimpi itu sebagai pertanda bahwa Yusuf dimuliakan Allah SWT dan akan diangkat menjadi nabi.