Di era modern, pria dihadapkan pada tuntutan karier yang semakin tinggi. Target, kompetisi, dan standar sukses sering membuat kerja keras terasa wajib tanpa banyak ruang bernapas. Fokus penuh pada karier kerap dianggap jalan utama menuju stabilitas dan harga diri. Namun, di balik ambisi itu, muncul kelelahan yang pelan-pelan menggerus kehidupan pribadi.
Di sisi lain, konsep keseimbangan hidup makin sering dibicarakan. Waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan kesehatan mental mulai dianggap penting. Masalahnya, menjaga keseimbangan sering terasa bertabrakan dengan ambisi. Dari sinilah dilema klasik pria modern muncul: mengejar karier atau menjaga hidup tetap utuh.
