Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-05 at 14.06.03.jpeg
Salah satu penampilan Indonesian National Orchestra (Dok.INO)

Jakarta, IDN Times - Kehadiran Indonesian National Orchestra atau yang biasa disebut INO (orkestra dengan 35 alat musik tradisional Nusantara) yang sejak tahun 2011 sudah menembus pasar musik internasional (Australia dan Asia) patut mendapat perhatian. Setelah INO meringkas diri menjadi sebuah ensembel yang hanya terdiri dari 12 pemain di tahun 2016, kegiatan konser INO di dunia internasional meluas ke Eropa yang menjadi pusat industri musik global.

Dan, di tahun 2025 ini, untuk yang ke tiga kalinya INO menembus perhelatan musik jazz yang paling bergengsi di Eropa. Mereka akan bermain di BIMHUIS di Amsterdam (20 Juni). Disamping itu, INO juga akan tampil pada festival musik sangat unik yang menggelar isu sustainability di Crato, Portugal (23 Juni) dan kemudian di Casa Asia (28 Juni) di Lisbon, sebuah museum budaya yang menunjukkan kekayaan dan kemegahan bangsa-bangsa Asia. Setelah Crato dan Lisbon, INO didapuk kembali ke negeri Belanda untuk tampil pada salah satu festival “world music” tertua di Amsterdam bernama Amsterdam Roots Festival (6 Juli).



1. Sebuah produk representatif musik Indonesia yang dapat dijual dan bersaing

Salah satu penampilan Indonesian National Orchestra (Dok.INO)

Dengan kemampuan INO menembus pasar musik global, khususnya untuk wilayah world music, membuktikan bahwa kekuatan musik Nusantara tidak hanya berlaku untuk konsumsi akademik di dalam tembok universitas, tetapi juga untuk pasar musik dunia yang sangat kompetitif. INO adalah sebuah produk representatif musik Indonesia yang dapat dijual dan bersaing dengan produk musik negara lain sebagai komoditas industri kreatif.

Untuk itu, INO berterimakasih atas dukungan yang diterima dari pelbagai pihak, terutama Kementerian Kebudayaan RI, Dinas Kebudayaan kota Jakarta, KBRI di Den Haag dan Lisbon, Indonesian House Amsterdam, serta media seperti Kompas dan Indonesian Diaspora Network di Belanda," ujar Franki Raden selaku founder dari INO dalam siaran persnya.

2. Selalu mendapat sambutan baik dari penonton

Salah satu penampilan Indonesian National Orchestra (Dok.INO)

FYI guys, sebelumnya, di tahun 2022 INO berhasil tembus sebuah perhelatan musik klasik Eropa yang bernama ELBPHIHARMONIE di Hamburg. Kehadiran INO di Elbphilharmonie diproklamirkan sebagai wakil dari musik klasik Nusantara dalam konser yang sangat bergengsi dengan judul: World Classical Music Series.

Dua tahun setelah itu (2024) INO tampil di sebuah perhelatan tari dan musik modern Eropa yang bernama AMARE THEATER di Den Haag. Sejak penampilan mereka yang pertama di Australia, INO selalu mendapat sambutan penonton yang gemuruh dengan standing ovation.

Editorial Team