ilustrasi bernyanyi bersama (pexels.com/RDNE Stock project)
Dalam bernyanyi, teknik vokal merupakan hal yang penting. Terdapat beberapa hal yang mencakup teknik vokal yaitu:
Artikulasi merupakan perubahan saluran pada ruang rongga udara yang membantu menghasilkan suara dengan lebih jelas. Secara khusus, artikulasi adalah teknik melafalkan kata demi kata secara jelas dan lancar.
Contohnya, saat mengucapkan huruf vokal A, E, I, O, U, pastikan lidah dan bibir bergerak dengan tepat. Begitu juga ketika kamu mengucapkan huruf-huruf konsonan. Agar artikulasimu lebih baik, coba latihan mengucapkan huruf vokal dan konsonan dengan suara keras. Dalam bernyanyi, ada tiga faktor penting yang mempengaruhi teknik artikulasi, yaitu posisi mulut, sikap badan, dan latihan vokalisis.
Pharasering atau frasering dalam bernyanyi adalah aturan pemenggalan kata atau kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti.
Pharasering yang baik membuat pesan lagu tersampaikan dengan lebih efektif, sehingga penampilan terasa lebih alami dan menarik. Dengan menggunakan teknik ini, penyanyi dapat menciptakan variasi yang menarik dan membuat pendengar lebih terhubung secara emosional dengan lagu.
Resonansi berasal dari bahasa Latin, yakni resonantia yang berarti gema. Resonansi memiliki kaitan yang erat dengan gelombang suara atau dengungan yang dihasilkan oleh suatu objek. Ketika ada dua objek berbeda namun memiliki frekuensi yang sama, di situlah terjadi resonansi.
Resonansi dalam bernyanyi merupakan gema suara yang kamu hasilkan ketika sedang bernyanyi. Adapun tujuan dari teknik ini yaitu untuk memperindah suara. Masing-masing penyanyi punya tekniknya sendiri saat melakukan resonansi. Dengan memahami dan menguasai teknik resonansi, penyanyi dapat meningkatkan kualitas suara mereka, membuat suara terdengar lebih jelas, dan menjadikan penampilan lebih menarik.
Vibrato merupakan teknik vokal yang melibatkan getaran atau perubahan nada yang cepat dan teratur. Vibrato dihasilkan melalui pengaturan ketegangan otot di tenggorokan dan kontrol aliran udara, menciptakan variasi dalam pitch dan intensitas suara.
Ini menciptakan efek yang kaya dan ekspresif pada suara, menambahkan kedalaman dan kehangatan saat menyanyikan lagu. Vibrato memberikan suara yang kaya dan ekspresif, menambah kedalaman dan keindahan saat menyanyi. Dengan vibrato, penyanyi bisa menambah nuansa dan emosi pada lagu yang dinyanyikan.
Falsetto merupakan teknik vokal ketika kamu bernyanyi di luar jangkauan “normal”, istilahnya dikenal dengan sebutan falsetto.
Falsetto sering dipakai untuk menambah variasi dan emosi dalam lagu, serta membantu penyanyi mencapai nada-nada tinggi yang sulit dijangkau. Dalam banyak genre musik seperti pop dan rock, falsetto dapat menciptakan momen yang sangat menarik dan menonjolkan kemampuan vokal penyanyi.
Sedangkan Head voice merupakan teknik bernyanyi yang melibatkan penggunaan bagian atas pita suara untuk menghasilkan nada tinggi dengan suara yang lebih resonan dan penuh, di mana nada bergema terutama di mulut, rongga hidung, dan tulang tengkorak. Suara ini terasa lebih ringan dibandingkan dengan suara penuh, tetapi tetap memiliki kekuatan dan kejelasan.
Teknik head voice sering digunakan untuk mencapai nada tinggi yang sulit dijangkau dengan suara biasa. Apabila dibandingkan dengan falsetto, maka suara kepala ini terdengar lebih solid dan kuat.
Belting dalam bernyanyi merupakan teknik yang digunakan untuk menghasilkan suara yang kuat dan penuh, terutama pada nada tinggi. Pada teknik ini biasanya penyanyi menggunakan chest voice.
Chest voice atau suara dada ialah suara yang dihasilkan dari bagian dada, di mana penyanyi dapat mencapai nada tinggi dengan kekuatan dan resonansi yang maksimal. Dalam belting, penyanyi menekankan otot-otot vokal untuk menciptakan suara yang kuat dan penuh.
Namun, dalam bernyanyi, penting untuk menguasai teknik ini dengan benar agar tidak menyebabkan ketegangan atau kerusakan pada pita suara.