ilustrasi nada (unsplash.com/Kelly Sikkema)
Tangga nada diatonis merupakan jenis tangga nada yang terdiri dari 7 nada dengan dua jenis interval. Biasanya, tangga nada ini sering dipakai pada lagu-lagu kontemporer.
Bagi kamu yang pernah belajar bermain gitar, pasti sudah tidak asing dengan tangga nada ini karena paling sering digunakan sebagai dasar. Tangga nada diatonis menggunakan interval 1 dan 1/2. Jenis ini juga dibagi lagi menjadi dua, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor.
1. Tangga nada mayor
Tangga nada mayor sering ditemukan pada lagu-lagu kekinian dan populer. Urutan nadanya yaitu 1 - 1 - 1/2 - 1 - 1 - 1 - 1/2. Nada-nada pada tangga nada mayor memiliki nuansa yang ceria. Ada banyak contoh lagu yang menggunakan tangga nada mayor, seperti:
- Lagu wajib: Indonesia Raya, Berkibarlah Benderaku, Dari Sabang Sampai Merauke, Maju Tak Gentar, Garuda Pancasila, Bangun Pemudi Pemuda
- Lagu daerah: Ampar-Ampar Pisang, Gundul Pacul, Manuk Dadali, Tokecang
- Lagu anak-anak: Lihat Kebunku, Abang Tukang Bakso, Naik Delman, Balonku
2. Tangga nada minor
Tangga nada minor memiliki perbedaan dengan yang mayor. Susunan nadanya terdiri dari 1 - 1/2 - 1 - 1 - 1/2 - 1 - 1. Kebalikan dari tangga nada mayor, jenis tangga nada minor sering ditemukan pada lagu-lagu bernuansa sedih, khidmat, dan dalam.
Tangga nada minor dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu tangga nada minor asli, harmonis, dan melodis. Tangga nada minor asli hanya memiliki nada pokok, sehingga tidak ada tanda kromatis.
Sedangkan minor harmonis pada setiap nadanya dinaikkan setengah, tapi saat naik atau turun nadanya tetap sama. Lalu, pada minor melodis, nada ke-6 dan ke-7 dinaikkan saat naik dan diturunkan setengah saat turun.
Beberapa contoh lagu yang menggunakan tangga nada minor, yaitu:
- Lagu wajib: Bagimu Negeri, Indonesia Pusaka, Gugur Bunga, Mengheningkan Cipta
- Lagu daerah: Bubuy Bulan, Sarinande, Kole-Kole
- Lagu anak-anak: Kasih Ibu, Kelinciku, Ambilkan Bulan, Kucingku