Banyak pria ambisius tumbuh dengan dorongan kuat untuk terus maju, sukses, dan berada di posisi yang lebih tinggi dari hari kemarin. Tekanan internal itu sering terasa seperti bahan bakar yang terus menyala, tapi di sisi lain juga dapat berubah menjadi beban yang sulit dijelaskan. Ada masa ketika ambisi tersebut tidak sejalan dengan kenyataan, lalu muncul perasaan kosong, bingung, atau bahkan mempertanyakan tujuan hidup yang selama ini dikejar.
Pada titik ini, bukan berarti ambisi itu salah. Justru kondisi emosional seperti ini umum terjadi ketika seseorang sudah terlalu fokus pada pencapaian sampai lupa menyisakan ruang bernapas untuk diri sendiri. Karena itu, mari coba memahami fenomena ini lebih dalam, agar siapa pun yang sedang mengalaminya tetap punya pijakan untuk melangkah. Yuk, baca sampai akhir dan coba refleksikan pelan-pelan.
