Selera musik sering dianggap sebagai bagian dari identitas diri yang sulit tergoyahkan. Namun, seiring waktu berjalan, seorang pria bisa merasa sangat berbeda terhadap lagu-lagu yang dulu dianggap sebagai “teman hidup.” Lagu rock keras yang dulu memompa adrenalin, misalnya, suatu saat terasa terlalu ramai. Sebaliknya, musik yang lebih pelan dan reflektif justru terasa dekat dengan batin. Perubahan ini sebenarnya sangat manusiawi dan berkaitan dengan perjalanan batin, pengalaman hidup, serta fase kedewasaan.
Tidak jarang seseorang tiba-tiba kembali jatuh cinta pada genre musik yang dulu sempat diabaikan. Ada juga yang merasa jenis musik tertentu kini lebih mampu menggambarkan suasana hati dibanding masa-masa sebelumnya. Perubahan ini patut dirayakan, karena menunjukkan bahwa hidup terus berjalan dan diri kita pun terus tumbuh. Yuk, coba perhatikan kembali playlist yang menemani hari-hari belakangan ini, mungkin di dalamnya terdapat cerita tentang bagaimana hidup sudah bergeser dan berkembang bersama waktu.
