Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Acara Temu Penulis-Penerjemah: George Quinn (Youtube.com/Teater Utan Kayu)

Jakarta, IDN Times - Buku bertajuk 'She Wanted To Be A Beauty Queen' secara resmi diluncurkan pada Jumat (6/10/2023). Yup, buku ini diluncurkan dalam acara 'Temu Penulis-Penerjemah: George Quinn' yang berlangsung di Teater Utan Kayu, Jakarta Timur.

Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Lontar yang bekerja sama dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dan Teater Utan Kayu. Sebelum diluncurkan, George Quinn diajak berdiskusi mengenai kiprahnya sebagai ahli kebudayaan Jawa serta membedah sedikit isi dari buku terbarunya ini yang dipandu oleh sastrawan Nirwan Dewanto.

1. George Quinn dikenal sebagai peneliti budaya Jawa dan Islam

Potret Acara Temu Penulis-Penerjemah: George Quinn (Youtube.com/Teater Utan Kayu)

George Quinn merupakan profesor emeritus di Australian National University. Ia lahir di Te Kuiti, Selandia Baru, pada tahun 1943. George dikenal sebagai sebagai peneliti budaya Jawa dan Islam. Mampu berbicara dalam bahasa Jawa dan Indonesia, ia telah menyelami kebudayaan Islam dan Jawa selama kurang lebih setengah abad.

Dalam acara diskusi ini, George Quinn juga menceritakan ketertarikannya dengan bahasa Jawa berawal pada tahun 1967 saat diutus sebagai sukarelawan untuk mengajar bahasa Inggris di Salatiga, Jawa Tengah. Ia mengaku terkagum dengan bahasa Jawa saat mengetahui fakta yang menyebutkan bahwa sejarah tulisnya yang lebih tua dibandingkan dengan bahasa Inggris.

Sebelum 'She Wanted To Be A Beauty Queen', ia telah meluncurkan berbagai karya buku. Salah satunya adalah buku 'Bandit Saints of Java' (2019) yang diterbitkan dalam terjemahan Indonesia dengan judul 'Wali Berandal Tanah Jawa' oleh KPG pada tahun 2021.

2. She Wanted To Be A Beauty Queen adalah bunga rampai sastra Jawa kontemporer pertama dalam terjemahan Inggris

Potret Acara Temu Penulis-Penerjemah: George Quinn (Youtube.com/Teater Utan Kayu)

Buku 'She Wanted To Be A Beauty Queen' berisi 30 cerita pendek karya 24 penulis sastra Jawa yang menggarap berbagai topik. Di antaranya mengenai identitas etnis, hubungan lelaki-perempuan, iman, status sosial, uang, hingga realitas Jawa dalam dominasi Indonesia hari ini.

Dari ratusan ribu cerita pendek yang ditulis dalam bahasa Jawa, George Quinn mengaku tidak mudah untuk memilih 30 cerita pendek terbaik untuk dimuat dalam buku ini. Untuk menyaringnya, ia mengandalkan antologi yang telah disaring oleh editor dan pengarang. 

Menariknya, buku 'She Wanted To Be A Beauty Queen' merupakan bunga rampai sastra Jawa kontemporer pertama dalam terjemahan Inggris. Buku ini diharapkan bisa memperkenalkan sastra Jawa secara lebih luas kepada masyarakat dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team