ilustrasi main hp (pexels.com/cottonbro studio)
Pada akhirnya, semua ini cuma cara halus buat bilang kalau mereka kangen. Tapi karena gengsi kadang lebih tebal daripada skin case HP, jadinya mereka cuma menunggu, tanpa benar-benar bergerak.
Mereka berharap kamu yang mulai duluan, karena kalau harus mengakui perasaannya, rasanya terlalu telanjang. Jadi yang terjadi adalah: mereka menunggu, kamu diam, dan notifikasi tetap kosong. Tapi rindunya? Tetap jalan terus.
Kebiasaan ngecek notifikasi ini mungkin kelihatan sepele, tapi sebenarnya menyimpan banyak hal yang nggak pernah diucapkan. Ada rasa rindu yang berjalan sendiri tanpa perlu dikendalikan, dan ada harapan kecil yang selalu muncul setiap kali layar menyala. Seolah-olah satu pesan bisa jadi jawaban dari semua gelisah yang ngumpet di balik sikap santai.
Akhirnya, bukan notifikasinya yang penting, tapi siapa yang diharapkan muncul. Dan, selama nama itu masih ada di kepala, kebiasaan refleks ini akan terus terjadi. Karena bagi sebagian pria, menunggu dalam diam kadang terasa lebih aman daripada mengaku kalau hatinya sudah lama menaruh harap.