Cover album Fudeki. Dok. tricot
Berisi 12 lagu baru, album terbaru tricot yang berjudul Fudeki (不出来) memilki konotasi negatif yang artinya ‘tidak bagus’ yang merupakan kebalikan dari Jodeki (上出来) yang artinya ‘bagus’ atau ‘well done’.
Konotasi negatif ini mereka artikan sebagai sebuah kesempatan di mana mereka bisa bereksperimen lebih bebas tanpa ada ekspektasi khusus akan seperti apa jadinya lagu di album ini.
Tetapi, bukan berarti lagu-lagu di album ini nggak bagus. Para penggemar bisa berekspektasi bahwa mereka akan mendengarkan lagu-lagu tricot yang lebih unik dan berbeda dari sebelumnya. Beberapa track menyuguhkan sebuah aransemen yang belum pernah dilakukan tricot sebelumnya.
“Pada dasarnya, Fudeki adalah album yang lagu-lagunya berasal dari sisa-sisa lagu yang kita buat pada saat pandemik kemarin dan gak kita masukkan ke dalam album Jodeki. Bukan berarti lagunya gak bagus, tapi di album ini kita mencoba berbagai macam hal dan bereksperimen lebih bebas untuk bikin lagu yang kita inginkan,” ujar Ikkyu.
Hal ini juga diakui oleh member tricot lainnya. “Saat bikin lagu di studio, kita benar-benar gak mikir banyak ya. Jadi ketika kita bilang mencoba berbagai macam hal ya pada saat rekaman kita coba-coba saja. Kita benar-benar mengeluarkan apa yang ingin kita keluarkan dan gak mikir banyak. Sangat spontan dan tidak terencana,” ujar Kida.
Hasilnya, tricot menyuguhkan musik-musik dengan aransemen yang lebih segar dengan tetap mempertahankan ciri khas mereka: gabungan musik rock, pop, dengan ritme yang kompleks.
Sebut saja “Joudan Kentei” sebuah lagu yang terkesan misterius dan juga “Android” sebuah lagu rock dengan ketukan drum yang cukup berapi-api. Album Fudeki juga kini bisa didengar di berbagai penyedia layanan streaming musik.