Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi main hp (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi main hp (pexels.com/Michael Burrows)

Kebiasaan scrolling seharian bisa terasa menyenangkan, tapi dampaknya terhadap tubuh sering kali tidak disadari. Aktivitas ini menguras banyak energi tanpa terlihat, mulai dari kelelahan mata hingga gangguan tidur. Terpapar layar terlalu lama bisa membuat tubuh memberikan sinyal-sinyal khusus yang kerap diabaikan.

Padahal, jika diperhatikan lebih jeli, tubuh sebenarnya sudah berteriak minta istirahat dari dunia digital. Mengenali tanda-tandanya bisa membantu kamu untuk mengambil langkah tepat sebelum semuanya menjadi lebih buruk. Yuk, cari tahu apakah tubuhmu sudah butuh digital detox sekarang juga!

1. Mata terasa kering dan perih

ilustrasi mata kering (freepik.com/tirachardz)

Terlalu lama menatap layar bisa menyebabkan mata terasa kering, panas, dan seperti berpasir. Ini merupakan gejala umum yang muncul saat kelenjar air mata tak bekerja optimal karena paparan cahaya biru yang intens. Jika kondisi ini terus dibiarkan, bisa memicu gangguan penglihatan jangka panjang.

Kamu mungkin merasa butuh mengucek mata terus-menerus atau sering merasa silau saat berpindah ke ruangan terang. Hal ini menjadi pertanda jelas bahwa mata kamu sudah kelelahan. Memberikan jeda dari layar adalah cara sederhana yang bisa langsung meringankan gejalanya.

2. Sulit tidur padahal sudah lelah

ilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Paparan cahaya dari layar gadget bisa menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu kamu tertidur. Akibatnya, meskipun tubuh terasa lelah, mata tetap sulit terpejam. Ini membuat kualitas tidur jadi sangat terganggu.

Jika kamu sering merasa gelisah di tempat tidur setelah scrolling berjam-jam, itu adalah tanda serius. Pola tidur yang berantakan juga bisa membuat tubuh terasa lebih letih keesokan harinya. Mengurangi screen time sebelum tidur bisa jadi solusi yang ampuh.

3. Leher dan punggung terasa tegang

ilustrasi lelah (freepik.com/yanalya)

Postur tubuh saat bermain gadget biasanya tidak ideal, apalagi jika dilakukan dalam waktu lama. Leher yang menunduk terus-menerus bisa menyebabkan ketegangan otot dan nyeri pada punggung atas. Rasa pegal ini bisa bertahan lama dan membuat aktivitas jadi tidak nyaman.

Jika kamu merasa leher kaku atau sulit menoleh setelah scrolling, tubuhmu sedang memberi sinyal. Rasa nyeri ini bukan hal sepele dan bisa menjadi masalah jangka panjang. Istirahat dari layar dan lakukan peregangan ringan secara berkala sangat disarankan.

4. Mood gampang berubah dan mudah marah

ilustrasi marah (pexels.com/Bahaa A. Shawqi)

Paparan berlebihan terhadap informasi digital bisa membuat emosi naik turun drastis. Kamu mungkin merasa senang, cemas, sedih, dan marah hanya dalam waktu singkat. Hal ini terjadi karena otak kewalahan memproses terlalu banyak rangsangan visual dan emosional.

Jika kamu merasa sering tersinggung atau kehilangan semangat setelah scrolling, ini bisa jadi dampaknya. Kondisi ini disebut sebagai overstimulation yang mengganggu stabilitas emosi. Mengurangi paparan digital bisa membantu memperbaiki suasana hati.

5. Konsentrasi menurun dan sulit fokus

ilustrasi malas (pexels.com/ Karolina Grabowska)

Kebiasaan multitasking digital, seperti berpindah-pindah aplikasi, bisa melemahkan kemampuan otak untuk fokus. Kamu jadi mudah terdistraksi dan kesulitan menyelesaikan satu tugas dengan tuntas. Ini juga berdampak pada produktivitas secara keseluruhan.

Jika kamu merasa sering lupa apa yang sedang dikerjakan atau susah menyerap informasi, ini pertanda butuh istirahat. Otak perlu waktu untuk memproses dan beristirahat dari arus informasi yang tak henti-henti. Digital detox bisa jadi cara efektif untuk memulihkan fokus dan perhatianmu.

6. Merasa hampa setelah scrolling

ilustrasi merenung (pexels.com/Ron Lach)

Ironisnya, meskipun scrolling bisa jadi hiburan, banyak orang justru merasa kosong setelah melakukannya. Ini karena interaksi digital sering kali bersifat pasif dan tidak memuaskan secara emosional. Rasa puas yang muncul hanya sesaat, kemudian hilang begitu saja.

Jika kamu sering merasa bosan atau tidak ada semangat setelah bermain gadget, itu sinyal tubuh yang patut diperhatikan. Digital detox bisa membantu kamu mengisi kembali energi dengan aktivitas yang lebih bermakna. Cobalah mengganti waktu layar dengan kegiatan fisik atau sosial yang menyenangkan.

7. Merasa cemas jika tidak memegang gadget

ilustrasi main hp (pexels.com/iam hogir)

Ketergantungan pada gadget bisa menciptakan perasaan cemas saat tidak sedang menggunakannya. Ini dikenal sebagai nomophobia, atau ketakutan berlebihan jika jauh dari ponsel. Rasa cemas ini bisa datang tiba-tiba, bahkan saat kamu hanya lupa menaruh ponsel sebentar.

Jika kamu merasa gelisah saat baterai ponsel hampir habis atau tidak ada sinyal, itu pertanda kamu butuh digital detox. Ketergantungan ini bisa memengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan. Mengurangi keterikatan secara perlahan bisa membantu kamu merasa lebih bebas dan tenang.

Tubuh memiliki cara tersendiri untuk memberi tahu bahwa ia butuh istirahat, termasuk dari dunia digital. Mengenali tanda-tanda tersebut adalah langkah awal untuk menjaga keseimbangan hidup. Yuk, beri tubuh waktu untuk bernapas dari layar dan rasakan manfaatnya secara menyeluruh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team