Foto profil The Panturas (Dok.The Panturas)
Dalam mini album berdurasi sekitar 21 menit ini, The Panturas menggaet Ricky Virgana (WSATCC) sebagai produser. Hal itu mempengaruhi bagaimana lagu-lagu dalam Galura Tropikalia juga kental dengan gaya disco pop tahun 70-an hingga 80-an. Sementara itu, Om Robo (Southern Beach Terror/Sundancer) turut berpartisipasi sebagai guru spiritual gitar dan dibantu musisi kolaborator lainnya seperti Panji Wisnu (keyboard/synth), Rezki Delian (perkusi), dan Andri (pencak tarompet).
Berkaitan dengan itu, The Panturas juga menciptakan sebuah lagu berjudul “Bentang Sagara” sebagai ode kecintaan masing-masing personel dengan musik pop Indonesia pada era album kompilasi LCLR 1978. Sebuah eksplorasi mereka di ranah disco pop dengan lirik berbahasa Sunda.
“Beruntungnya, penulisan dan produksi lagu ini dibantu oleh Ricky Virgana yang memang sudah mumpuni di area itu. Kami mencari jalan tengah di antara musik disco dan gitar becek ala The Panturas. Semoga albumnya bisa diterima dan pendengar The Panturas hari ini masih tetap bisa menikmati musik kami tanpa kendala perbedaan bahasa,” harap Kuya.
Galura Tropikalia juga bakal segera dirumuskan dalam bentuk tur dan showcase dengan harapan bisa dibawakan langsung di hadapan para pendengar di berbagai kota di Indonesia atau bahkan ke luar negeri.
Sebelumnya, The Panturas telah meluncurkan dua single pengantar “Lasut Nyanggut” dan “Jimat” pada Oktober 2024, termasuk video musik untuk keduanya. Mini album Galura Tropikalia dirilis di bawah naungan Los Panturas Ent. di berbagai DSP dan distribusi rilisan fisik oleh La Munai Records.