Banyak pria sebenarnya peduli, cuma kadang bingung cara nunjukinnya. Nggak semua orang terbiasa mengekspresikan perhatian secara manis atau romantis, apalagi kalau takut dibilang “gombal”. Padahal, jadi peka bukan berarti harus berubah jadi orang lain, cukup tahu kapan dan gimana harus hadir.
Kepekaan itu bukan bakat, tapi kebiasaan yang bisa dilatih. Pelan-pelan, pria bisa belajar membaca situasi, memahami perasaan pasangan, dan nunjukin perhatian tanpa kehilangan jati diri. Yang penting, semuanya dilakukan tulus, bukan sekadar biar terlihat sweet di depan orang lain.
