Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria membuat vlog
ilustrasi pria membuat vlog (unsplash.com/Anna Shvets)

Intinya sih...

  • Latih diri di depan cermin sebelum merekam - Memantau ekspresi wajah, gerak tubuh, dan cara berbicara - Membantu memahami tampilan diri saat berbicara kepada orang lain

  • Siapkan naskah atau poin pembahasan sebelum merekam - Menjaga fokus selama perekaman berlangsung - Membantu menjaga alur pembicaraan tetap terarah

  • Ciptakan suasana nyaman saat merekam - Pilih tempat yang tenang dan minim gangguan suara - Kenakan pakaian yang membuat tubuh merasa bebas bergerak

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membuat vlog kini telah menjadi salah satu kegiatan populer di era digital. Banyak orang menggunakan platform ini untuk mengekspresikan diri, berbagi pengalaman, atau membangun personal branding. Namun, tidak semua orang merasa percaya diri ketika pertama kali tampil di depan kamera. Rasa canggung sering muncul karena belum terbiasa dengan proses perekaman, takut terlihat kaku, atau khawatir dengan penilaian orang lain.

Keberhasilan sebuah vlog bukan hanya terletak pada kualitas kamera atau latar yang indah, melainkan juga pada keaslian dan kenyamanan pembuatnya saat berbicara. Ketika seseorang terlihat alami, penonton akan lebih mudah merasa terhubung dengan pesan yang disampaikan. Menjadi diri sendiri di depan kamera membutuhkan latihan, strategi, dan kesadaran diri yang baik.

Supaya penonton dapat terbawa suasana, yuk simak ketujuh tips penting agar tidak canggung saat membuat vlog di bawah ini. Keep scrolling!

1. Latih diri di depan cermin sebelum merekam

ilustrasi pria membuat vlog (unsplash.com/Lê Minh)

Berbicara di depan cermin adalah langkah awal yang sederhana tetapi efektif. Melalui cara ini, seseorang dapat memantau ekspresi wajah, gerak tubuh, dan cara berbicara. Melatih diri di depan cermin membantu memahami bagaimana tampilan diri saat berbicara kepada orang lain. Selain itu, latihan ini juga memungkinkan seseorang untuk mengenali kebiasaan kecil seperti menyentuh rambut, menggigit bibir, atau mengalihkan pandangan yang dapat membuat penampilan terlihat kurang percaya diri.

Kebiasaan berbicara di depan cermin secara rutin akan menumbuhkan rasa terbiasa dengan ekspresi diri. Dengan sering berlatih, refleksi dari cermin menjadi semacam umpan balik langsung untuk memperbaiki cara komunikasi nonverbal. Setelah merasa nyaman, tahap berikutnya adalah merekam diri sendiri dan menontonnya kembali untuk menilai bagian yang masih perlu diperbaiki. Proses ini membuat penampilan di depan kamera menjadi lebih natural dan penuh keyakinan.

2. Siapkan naskah atau poin pembahasan sebelum merekam

ilustrasi pria membuat vlog (unsplash.com/Photo By: Kaboompics.com)

Banyak orang menjadi canggung karena tidak tahu apa yang ingin dikatakan. Untuk menghindari hal ini, penting menyiapkan naskah atau setidaknya daftar poin utama sebelum proses perekaman dimulai. Naskah bukan berarti harus dibaca mentah-mentah, tetapi berfungsi sebagai panduan agar alur pembicaraan tetap terarah. Dengan memiliki kerangka, seseorang dapat berbicara dengan lebih lancar dan menghindari pengulangan kata yang tidak perlu.

Poin pembahasan juga membantu menjaga fokus selama perekaman berlangsung. Saat kamera menyala, mudah sekali kehilangan arah jika tidak memiliki panduan yang jelas. Dengan memiliki struktur yang tertata, isi vlog akan terasa lebih padat dan menarik. Penonton pun akan lebih mudah memahami pesan yang disampaikan karena penyampaiannya sistematis. Latihan berbicara berdasarkan poin-poin ini akan memperkuat kemampuan improvisasi dan mengurangi rasa gugup di depan kamera.

3. Ciptakan suasana nyaman saat merekam

ilustrasi pria membuat vlog (unsplash.com/Ivan Samkov)

Lingkungan yang nyaman dapat membantu seseorang tampil lebih rileks di depan kamera. Pilih tempat yang tenang, memiliki pencahayaan cukup, dan minim gangguan suara. Jika suasana sekitar terasa menyenangkan, tubuh dan pikiran akan lebih mudah menyesuaikan diri. Mengatur ruang rekam sesuai dengan selera pribadi, seperti menambahkan aroma diffuser atau musik lembut, juga dapat membantu meningkatkan kenyamanan.

Selain faktor lingkungan, kenyamanan diri juga berpengaruh besar. Mengenakan pakaian yang membuat tubuh merasa bebas bergerak dapat meningkatkan rasa percaya diri. Duduk atau berdiri dengan postur yang baik memberi kesan energik dan profesional. Semakin nyaman suasana yang diciptakan, semakin mudah seseorang menampilkan kepribadian asli tanpa harus berpura-pura.

4. Lakukan pemanasan suara dan wajah

ilustrasi pria membuat vlog (unsplash.com/Ron Lach)

Pemanasan sebelum merekam vlog penting dilakukan untuk membantu tubuh dan wajah beradaptasi. Otot wajah perlu digerakkan agar ekspresi tidak kaku saat berbicara. Gerakan sederhana seperti membuka mulut lebar-lebar, tersenyum beberapa kali, atau mengucapkan kata dengan jelas dapat membantu. Begitu pula dengan suara, lakukan latihan pernapasan dan artikulasi agar nada berbicara terdengar lebih alami dan tidak monoton.

Pemanasan ini juga membantu meningkatkan kepercayaan diri karena tubuh terasa siap tampil. Ketika otot wajah dan pita suara sudah lentur, ekspresi yang dihasilkan lebih ekspresif dan mudah ditangkap kamera. Penonton cenderung lebih menikmati vlog yang disampaikan dengan suara jelas dan ekspresi hidup. Dengan melakukan pemanasan secara rutin, performa saat merekam akan meningkat, dan rasa canggung dapat berkurang secara signifikan.

5. Fokus pada pesan, bukan pada penilaian orang lain

ilustrasi pria membuat vlog (unsplash.com/Till Daling)

Salah satu penyebab utama rasa canggung adalah terlalu memikirkan pandangan orang lain. Saat fokus beralih pada kemungkinan kritik atau komentar negatif, pikiran menjadi tegang dan kata-kata sulit keluar. Untuk mengatasinya, penting memusatkan perhatian pada pesan yang ingin disampaikan. Dengan memahami tujuan vlog, energi dapat diarahkan untuk memberikan manfaat dan nilai positif bagi penonton.

Ketika seseorang menempatkan fokus pada isi pesan, bukan pada diri sendiri, rasa gugup akan perlahan hilang. Pikiran menjadi lebih tenang karena orientasinya bergeser dari “bagaimana terlihat” menjadi “apa yang bisa disampaikan”. Hal ini akan membuat gaya berbicara menjadi lebih alami, ekspresi lebih tulus, dan interaksi dengan kamera terasa seperti berbicara kepada teman. Keaslian semacam ini merupakan kunci penting untuk menarik simpati penonton.

6. Tonton dan evaluasi hasil rekaman dengan objektif

ilustrasi pria membuat vlog (unsplash.com/Kampus Production)

Setelah proses perekaman selesai, tahap berikutnya adalah menonton hasilnya dengan sikap terbuka. Banyak orang enggan menonton dirinya sendiri karena merasa tidak percaya diri, padahal dari situlah pembelajaran dimulai. Dengan melihat kembali hasil rekaman, seseorang dapat menemukan bagian yang kurang sesuai, baik dari cara berbicara, mimik wajah, maupun posisi tubuh.

Evaluasi yang dilakukan secara rutin akan membantu membangun kebiasaan reflektif. Catat setiap kekurangan dan kelebihan untuk diperbaiki pada rekaman berikutnya. Proses ini akan membuat kemampuan berbicara di depan kamera berkembang lebih cepat. Dengan kebiasaan mengevaluasi diri, rasa canggung perlahan tergantikan oleh rasa percaya diri yang tumbuh karena mengenal potensi dan kelemahan diri secara lebih mendalam.

7. Konsisten berlatih dan jangan takut gagal

ilustrasi pria membuat vlog (unsplash.com/Mikael Blomkvist)

Tidak ada vlogger yang langsung mahir pada percobaan pertama. Semua membutuhkan waktu, latihan, dan keberanian untuk terus mencoba. Rasa canggung adalah bagian dari proses belajar yang tidak bisa dihindari. Semakin sering berlatih, semakin mudah mengontrol ekspresi, intonasi, dan bahasa tubuh. Kunci utama adalah konsistensi, bukan kesempurnaan instan.

Kegagalan dalam pembuatan vlog sebaiknya dianggap sebagai kesempatan untuk belajar. Setiap kesalahan adalah pelajaran berharga yang memperkaya pengalaman. Dengan sikap positif, seseorang akan lebih mudah berkembang tanpa terbebani oleh rasa takut atau malu. Semakin sering melakukan proses perekaman, semakin terbiasa tubuh dan pikiran menghadapi kamera. Rasa canggung akan berganti menjadi rasa percaya diri dan kepuasan atas perkembangan diri yang nyata.

Dengan menerapkan ketujuh tips di atas, proses pembuatan vlog dapat berjalan lebih menyenangkan dan produktif. Rasa canggung yang awalnya menghambat akan perlahan memudar seiring meningkatnya pengalaman. Seiring waktu, berbicara di depan kamera akan terasa seperti kegiatan alami yang menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team