Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi masker (unsplash.com/Yulissa Tagle)
ilustrasi masker (unsplash.com/Yulissa Tagle)

Intinya sih...

  • Jenis jerawat menentukan keamanan facialFacial bisa aman untuk kulit berjerawat, tergantung pada jenis jerawat yang kamu hadapi. Apabila jerawatmu tergolong ringan seperti komedo atau jerawat kecil, maka facial berguna untuk membantu membersihkannya.

  • Pemilihan tempat dan terapis harus hati-hatiTak semua tempat perawatan wajah mempunyai terapis yang mengerti cara menangani kulit berjerawat. Kamu bisa memilih klinik kecantikan atau dermatologist yang terpercaya dan mempunyai standar kebersihan tinggi.

  • Produk yang dipakai harus sesuai dengan kulit acne-proneFacial yang aman untuk kulit berjerawat perlu memakai produk non-komedogenik,

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Untuk beberapa orang, facial menjadi salah satu cara populer untuk merawat kulit dan melindungi kebersihannya. Akan tetapi, bagi pemilik kulit berjerawat, akan memunculkan pertanyaan seperti, apakah facial aman untuk dilakukan ketika keadaan kulit sedang meradang?

Tak sedikit orang yang merasa khawatir prosedur facial justru akan memperparah jerawat, menimbulkan iritasi, atau bahkan menyebarkan bakteri ke bagian lain. Padahal, dengan perawatan yang tepat, facial dapat menjadi perawatan pendukung yang bermanfaat. Lalu, apakah facial aman untuk kulit berjerawat? Berikut penjelasannya.

1. Jenis jerawat menentukan keamanan facial

ilustrasi pria berjerawat (unsplash.com/Nikolay Vybornov)

Facial bisa aman untuk kulit berjerawat, tergantung pada jenis jerawat yang kamu hadapi. Apabila jerawatmu tergolong ringan seperti komedo atau jerawat kecil, maka facial berguna untuk membantu membersihkannya.

Akan tetapi, untuk jerawat meradang atau bernanah, facial malahan akan memperparah kondisi kulit. Tekanan selama ekstraksi dapat menyebabkan bakteri menyebar ke bagian lain di wajah. Dengan begitu, penting untuk mengerti tipe jerawat sebelum melakukan facial.

2. Pemilihan tempat dan terapis harus hati-hati

ilustrasi masker (unsplash.com/Yulissa Tagle)

Tak semua tempat perawatan wajah mempunyai terapis yang mengerti cara menangani kulit berjerawat. Apabila terapis tak terlatih dengan baik, maka prosedur facial dapat menimbulkan iritasi atau infeksi.

Kamu bisa memilih klinik kecantikan atau dermatologist yang terpercaya dan mempunyai standar kebersihan tinggi. Terapis profesional umumnya akan mengecek keadaan kulit terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan. Hal tersebut penting demi terhindar dari risiko yang tak diinginkan setelah facial.

3. Produk yang dipakai harus sesuai dengan kulit acne-prone

ilustrasi skincare (unsplash.com/Angelina)

Saat melakukan facial, beragam produk akan diaplikasikan ke kulit wajah. Bila produk yang dipakai tak cocok atau terlalu keras, maka kulit berjerawat akan mengalami iritasi dan semakin meradang.

Facial yang aman untuk kulit berjerawat perlu memakai produk non-komedogenik, bebas alkohol, dan memiliki kandungan bahan yang mampu untuk menenangkan. Sejumlah bahan seperti salicylic acid atau tea tree oil dapat membantu untuk meringankan jerawat. Konsultasikan terlebih dahulu dengan terapis tentang bahan yang dipakai selama facial.

4. Efek sementara setelah facial bisa terjadi

ilustrasi produk pelembab (unsplash.com/Andrzej Gdula)

Seusai facial, kulit berjerawat dapat terlihat sedikit kemerahan atau bahkan menimbulkan jerawat baru dalam beberapa hari. Hal tersebut bisa saja terjadi karena proses pembersihan pori-pori yang mendalam.

Akan tetapi, bila prosedur dilakukan dengan benar, maka efek ini hanya bersifat sementara dan akan membaik dalam beberapa hari. Janganlah memencet atau menggaruk jerawat yang timbul sesudah facial. Perawatan lanjutan di rumah seperti hydrating toner dan pelembap ringan juga bermanfaat untuk membantu mempercepat pemulihan.

5. Facial bukan solusi utama, tapi pendukung

ilustrasi masker (unsplash.com/VICTOR MEZA)

Facial dapat menjadi bagian dari rutinitas perawatan kulit berjerawat, namun bukanlah suatu solusi utama. Penanganan jerawat yang optimal tetap berasal dari gaya hidup yang sehat, skincare harian yang tepat, dan bila dibutuhkan, pengobatan dari dokter kulit.

Facial disarankan dilakukan maksimal sebulan sekali agar terhindar dari overstimulasi pada kulit. Apabila dilakukan dengan benar, facial bermanfaat untuk membantu mempercepat penyembuhan dan mencegah pori-pori tersumbat. Tapi, tetap lakukan konsultasi medis bila jerawat tidak kunjung membaik.

Nah, kini kamu mengetahui apakah perlu melakukan facial untuk kulit berjerawat. Oleh karena itu, pertimbangkanlah dengan baik, sebelum memutuskan untuk melakukan perawatan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team