ilustrasi seorang pria mencukur kumis (freepik.com/freepik)
1. Mengapa terasa perih atau gatal setelah mencukur kumis dan jenggot?
Rasa perih atau gatal biasanya muncul akibat iritasi kulit, terutama jika mencukur dilakukan tanpa krim cukur atau menggunakan pisau cukur yang tumpul. Gesekan antara kulit dan pisau dapat menimbulkan luka mikro serta membuat rambut tumbuh ke dalam, yang akhirnya menyebabkan rasa gatal.
2. Produk atau persiapan apa yang sebaiknya dilakukan sebelum mencukur untuk mencegah iritasi?
Sebelum mencukur, pastikan wajah dibasahi dengan air hangat dan gunakan krim cukur yang dapat melembapkan kulit. Langkah ini membantu melembutkan rambut kumis dan jenggot, sehingga proses mencukur menjadi lebih mudah dan risiko iritasi dapat diminimalkan.
3. Apa peran alat cukur dalam mencegah rasa gatal atau perih setelah bercukur?
Pisau cukur yang tajam dan bersih sangat berpengaruh terhadap hasil cukur. Pisau yang tumpul bisa menarik kulit dan rambut, menyebabkan luka kecil serta rasa perih. Oleh karena itu, rutin mengganti pisau cukur dan menjaga kebersihannya adalah hal penting untuk mencegah iritasi.
4. Apa yang harus dilakukan setelah mencukur untuk menjaga kulit agar tidak perih atau gatal?
Setelah mencukur, bilas wajah menggunakan air dingin untuk menutup pori-pori lalu keringkan dengan handuk lembut. Gunakan pelembap atau produk aftershave yang mengandung bahan alami seperti lidah buaya atau tea tree oil untuk menenangkan kulit dan mencegah peradangan.
5. Bila sudah mengikuti semua langkah namun masih mengalami iritasi, apa yang bisa dilakukan?
Jika kulit tetap terasa perih atau gatal setelah mencukur, hindari mencukur lagi untuk sementara waktu agar kulit dapat pulih. Kamu juga bisa mengompres wajah dengan air dingin atau menggunakan gel lidah buaya. Jika iritasi tidak membaik, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit untuk penanganan lebih lanjut.