Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria mandi (unsplash.com/Victor Furtuna)
ilustrasi pria mandi (unsplash.com/Victor Furtuna)

Mandi memang tampak seperti kegiatan sederhana yang dilakukan setiap hari, namun tahukah kamu bahwa cara mandi yang salah justru dapat mengganggu kesehatan kulit? Kebiasaan seperti mandi terlalu sering, menggosok kulit terlalu keras, atau tidak membilas tubuh dengan saksama dapat menyebabkan kulit menjadi kering, iritasi, bahkan mempercepat penuaan dini.

Padahal, mandi yang benar dapat membantu melindungi kelembapan kulit, mengangkat kotoran dengan efektif, dan menjadikan tubuh terasa lebih segar. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan cara mandi yang tepat supaya kulit tetap sehat dan terawat. Berikut ini cara mandi yang benar yang dapat kamu lakukan mulai hari ini.

1. Mandi dua kali sehari secukupnya

ilustrasi pria yang sedang mandi (unsplash.com/abdullah ali)

Mandi dua kali sehari biasanya cukup untuk melindungi kebersihan tubuh, terlebih bila kamu sering melakukan kegiatan di luar. Akan tetapi, jangan sampai frekuensi mandi berlebihan karena dapat menyebabkan kulit kehilangan minyak alami.

Apabila hanya beraktivitas ringan di dalam ruangan, maka mandi sekali sehari pun sudah cukup. Kamu sebaiknya menyesuaikan frekuensi mandi dengan kebutuhan dan keadaan kulit. Mandi yang seimbang bisa menjadikan tubuh segar tanpa mengganggu kesehatan kulit.

2. Jangan gosok kulit terlalu kuat

ilustrasi handuk (unsplash.com/Sven Mieke)

Menggosok kulit dengan kasar memakai handuk atau spons dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan pelindung kulit. Walaupun terasa bersih, gesekan berlebihan bisa menimbulkan iritasi, kemerahan, bahkan kulit mengelupas.

Pakailah gerakan lembut ketika membersihkan tubuh supaya kulit tetap terjaga. Seusai mandi, tepuk-tepuk tubuh dengan menggunakan handuk alih-alih menggosoknya. Cara tersebut akan melindungi kulit tetap halus dan tak stres.

3. Bersihkan tubuh dari atas ke bawah

ilustrasi pria mandi (unsplash.com/Victor Furtuna)

Membersihkan tubuh dari atas ke bawah bisa membantu untuk memastikan kotoran dan sabun mengalir ke bawah dengan alami. Mulailah dari rambut dan wajah, kemudian berlanjut ke tubuh dan kaki.

Urutan ini juga bisa berguna untuk membantu kamu lebih hemat air dan waktu ketika membilas. Di samping itu, metode tersebut lebih higienis karena mencegah sabun mengalir ke bagian yang telah dibersihkan.

4. Bilas tubuh dengan saksama

ilustrasi pria yang mandi (unsplash.com/abdullah ali)

Sisa sabun atau sampo yang tak dibersihkan dengan baik dapat mengakibatkan penyumbatan pada pori-pori dan menimbulkan iritasi. Dengan begitu, kamu perlu memastikan bahwa seluruh area tubuh, termasuk area tersembunyi seperti leher, punggung, dan lipatan kulit, dibilas sampai bersih.

Kamu bisa memakai tangan atau pancuran untuk memastikan tak terdapat sisa yang tertinggal. Kulit yang bersih dari residu sabun bksa terasa lebih segar dan bebas dari rasa gatal. Kamu tak perlu terburu-buru dalam proses pembilasan, karena hal tersebut bagian penting dari mandi.

5. Ganti spons atau shower puff secara berkala

ilustrasi kamar mandi (unsplash.com/Toa Heftiba)

Alat mandi seperti spons, loofah, atau shower puff dapat menyimpan kotoran dan bakteri bila tak dirawat dengan baik. Kamu bisa mencuci dan mengeringkan alat mandi setiap selesai dipakai, kemudian ganti dengan rutin, yang idealnya setiap 3–4 minggu.

Jangan biarkan spons lembap terlalu lama di kamar mandi karena dapat menjadi tempat bersarangnya jamur. Alat mandi yang bersih bisa membantu kamu untuk membersihkan tubuh tanpa risiko infeksi.

Dengan melakukan cara mandi yang benar, kamu dapat melindungi kesehatan kulit sekaligus menjadikan tubuh terasa lebih segar setiap hari. Mulai sekarang, ubah kebiasaan mandimu supaya kulit tetap menjadi lembap, bersih, dan terhindar dari gangguan kulit.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team