ilustrasi pria yang sedang memakai pelembap wajah (pexels.com/Ron Lach)
Terakhir adalah tidak menggunakan pelembab dan sunscreen. Pelembap dan sunscreen harus digunakan setelah selesai bercukur. Ini dikarenakan saat kita bercukur tidak hanya rambut di area wajah saja yang terkikis tetapi juga sel kulit mati yang ada di wajah kita. Akibatnya, lapisan kulit akan menjadi lebih sensitif serta dapat menyebabkan rasa perih akibat paparan sinar matahari.
Dilansir WebMD, penggunaan pelembab ini sangat dianjurkan setelah bercukur agar kulit tetap lembap dan terproteksi maksimal. Pelembab dengan kandungan shea butter, jojoba seed oil, dan aloe vera dapat mencegah terjadinya razor burn dan iritasi kulit. Komponen ini juga terkenal sebagai anti-inflammatory untuk mencegah rasa perih dan kemerahan setelah bercukur. Untuk itu, wajib memakai pelembab dan sunscreen agar menjaga kelembaban wajah dan tidak terasa perih akibat paparan sinar ultraviolet.
Kebanyakan cowok melakukan kesalahan tersebut saat bercukur kumis dan janggut. Dari kelima kesalahan fatal di atas kamu sudah tahu bagaimana cara bercukur kumis dan janggut yang tepat. Agar nantinya, tidak menyebabkan razor burn ataupun iritasi kulit lainnya lagi. Wajah bersih dari kumis dan janggut panjang, bebas iritasi.
Apa itu razor burn dan bagaimana ciri-ciri munculnya setelah bercukur kumis? | Razor burn adalah kondisi iritasi pada kulit yang muncul setelah proses bercukur, ditandai dengan kemerahan, ruam, rasa terbakar atau tersengat, gatal, hingga pembengkakan di area yang dicukur. Saat bercukur kumis, kulit di atas bibir atau sekitar rahang sering lebih sensitif, sehingga kesalahan saat bercukur akan mudah menimbulkan razor burn. |
Apa saja kesalahan umum yang menyebabkan razor burn setelah mencukur kumis? | Menurut artikel IDN Times, beberapa kesalahan yang sering dilakukan adalah memakai mata pisau cukur yang sudah tumpul atau berkarat, tidak membersihkan alat cukur sebelum atau sesudah dipakai, mencukur tanpa mencuci wajah terlebih dahulu, tidak menggunakan krim cukur atau pelumas, serta lupa memakai pelembap dan sunscreen setelah bercukur. Selain itu, mencukur terlalu cepat atau menekan pisau cukur dengan kuat saat mencukur juga bisa membuat kulit terluka mikro-struktur dan menjadi lebih rentan terhadap iritasi. |
Mengapa penting mengganti dan membersihkan alat cukur secara berkala? | Alat cukur yang sudah lama dipakai atau tidak dibersihkan dapat menumpulkan mata pisau dan menampung bakteri atau sel kulit mati, yang jika digunakan bisa menyebabkan gesekan berlebih dan infeksi pada kulit. Dengan menggantinya secara berkala dan memastikan alat cukur bersih, proses bercukur akan lebih halus, lebih aman untuk kulit, dan risiko razor burn bisa sangat berkurang. |
Apa peran krim cukur, pelembap dan sunscreen dalam mencegah razor burn? | Krim cukur atau pelumas membantu memberi lapisan pelindung antara kulit dan pisau cukur, meminimalkan gesekan langsung, dan membuat mata pisau bekerja lebih halus. Setelah bercukur, kulit menjadi lebih sensitif karena lapisan atas sel kulit dan rambut telah tergesek. Penggunaan pelembap serta sunscreen akan membantu kulit tetap terhidrasi dan terlindungi dari paparan sinar UV yang bisa memperparah iritasi. |
Bagaimana cara merawat kulit setelah bercukur untuk mempercepat pemulihan dan mencegah razor burn berulang? | Setelah bercukur, bilas wajah dengan air bersih, kemudian gunakan pelembap ringan atau gel aloe vera untuk menenangkan iritasi. Hindari penggunaan parfum atau alkohol yang kuat karena bisa menimbulkan rasa terbakar. Kompres dingin juga bisa membantu menurunkan kemerahan pada area iritasi. Selain itu, pastikan untuk mencukur sesuai arah tumbuh rambut, tidak mencukur area yang sama berulang kali, dan memberikan waktu istirahat kulit jika sebelumnya telah mengalami iritasi. |