Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi parfum dengan aroma oud (Pexels/RF._.studio)

Apakah kamu pernah bingung memilih antara cologne dan parfum? Kedua produk ini memang sering digunakan untuk memberikan aroma segar, namun keduanya sebenarnya punya perbedaan yang cukup signifikan, terutama dalam hal kandungan dan ketahanannya.

Keduanya memang memiliki fungsi yang sama, tetapi jika kamu tahu perbedaannya, kamu bisa memilih yang lebih sesuai dengan kebutuhanmu. Misalnya, apakah kamu lebih suka aroma yang tahan lama? Atau mungkin kamu khawatir dengan efeknya pada kulitmu? Biar kamu enggak bingung lagi, di bawah ini sudah IDN Times rangkum beberapa perbedaan cologne dan parfum yang kamu harus tahu. Simak, yuk!

1. Kandungan fragrance oil-nya

ilustrasi parfum (unsplash.com/oneshotespresso)

Perbedaan utama antara parfum dan cologne terletak pada kandungan fragrance oil atau minyak wangi di dalamnya. Parfum mengandung fragrance oil dengan konsentrasi yang lebih tinggi, yakni sekitar 20-40 persen. Ini membuat parfum memiliki tekstur yang lebih oily (berminyak) dan aroma yang lebih pekat, sehingga wangi parfum dapat bertahan lebih lama di kulit.

Sebaliknya, cologne mengandung alkohol yang jauh lebih banyak dibandingkan parfum. Kandungan fragrance oil pada cologne hanya sekitar 2-5 persen, yang membuat aromanya lebih ringan dan tidak tahan lama seperti parfum. Karena kandungan minyak wangi yang lebih sedikit, cologne cenderung lebih segar dan lebih cepat hilang, sehingga sering perlu disemprotkan ulang.

2. Ketahanan wangi

Konsultasikan dengan ahli. (Freepik / katemangostar)

Dari segi ketahanan aroma, parfum jelas lebih unggul dibandingkan cologne. Wangi parfum bisa bertahan seharian penuh, yang menjadi salah satu alasan mengapa parfum cenderung lebih mahal. Namun, kamu perlu ingat, parfum dengan kualitas rendah juga akan memiliki daya tahan yang lebih singkat.

Sebaliknya, cologne memiliki aroma yang tidak bertahan lama. Wangi cologne biasanya hanya dapat bertahan sekitar 2-3 jam, sehingga kamu perlu menyemprotkan kembali cologne jika ingin tetap wangi sepanjang hari. Karena ketahanannya yang lebih rendah, cologne lebih ideal untuk digunakan pada kegiatan santai atau saat kamu membutuhkan aroma yang ringan.

3. Risiko pemakaian

Jika kamu masih bingung memilih parfum, cek di sini beberapa tipsnya. (Freepik/freepic.diller)

Penggunaan cologne sebaiknya dihindari oleh kamu yang memiliki kulit sensitif terhadap alkohol. Cologne mengandung alkohol yang lebih banyak dibandingkan parfum, yang bisa menyebabkan iritasi atau reaksi negatif pada kulit. Jika tetap ingin menggunakan cologne, lebih baik semprotkan ke pakaian, namun perlu diingat bahwa cologne juga bisa meninggalkan noda pada beberapa jenis kain.

Di sisi lain, parfum lebih direkomendasikan untuk yang memilikikulit sensitif karena kandungan alkoholnya lebih rendah. Parfum juga lebih aman digunakan langsung di kulit tanpa khawatir menimbulkan iritasi atau noda. Jadi, bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, parfum bisa jadi pilihan yang lebih tepat

4. Kelemahan wangi cologne dan parfum

ilustrasi wanita menyemprotkan parfum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cologne biasanya mengandung lebih banyak alkohol, jadi aromanya lebih cepat hilang. Kalau kamu enggak suka repot harus semprot-sempot tiap beberapa jam, cologne bisa jadi pilihan yang kurang pas.

Sedangkan parfum lebih tahan lama karena kandungan minyak esensialnya yang lebih banyak. Namun, parfum bisa meninggalkan aroma yang pindah ke orang lain saat bersentuhan, sementara cologne biasanya tidak terlalu terasa wanginya di sekitar.

Jadi, kalau kamu butuh wangi yang tahan lama parfum bisa jadi pilihan yang lebih oke. Tapi kalau lebih suka yang segar dan tidak keberatan untuk re-apply, cologne jadi pilihan yang lebih praktis.

 

Penulis: Syifa Putri Naomi

Editorial Team