Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mata minus dan silinder
ilustrasi mata minus dan silinder (pixabay.com/GlassesShop)

Intinya sih...

  • Penyebab mata minus dan silinder berbeda

  • Gejala mata minus dan silinder memiliki perbedaan yang signifikan

  • Cara penanganan mata minus dan silinder berbeda, termasuk penggunaan kacamata, lensa kontak, dan operasi lasik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mata minus (miopia) dan silinder (astigmatisma) adalah gangguan penglihatan yang bisa dialami oleh siapa pun. Apalagi kalau kamu punya riwayat keluarga dengan mata minus atau silinder. Kondisi ini sering kali membuat penderitanya bergantung pada kacamata atau lensa kontak.

Namun, walau sama-sama menyebabkan pandangan buram, mata minus dan silinder bukan hal yang sama, lho. Sebab, secara klinis dan penyebabnya, perbedaan mata minus dan silinder beda jauh. Lantas, apa saja perbedaannya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Penyebab mata minus dan silinder

ilustrasi mata minus dan silinder (pixabay.com/GlassesShop)

Penyebab mata minus dan silinder terletak pada bentuk mata itu sendiri. Di mana mata minus terjadi ketika bola mata terlalu panjang atau lensa dan kornea mata terlalu melengkung. Akibatnya, cahaya difokuskan lebih cepat, sehingga cahaya terbentuk di depan retina, bukan tepat di retina.

Kondisi ini membuat seseorang memicingkan mata ketika melihat objek dikejauhan. Melihat suatu objek terlalu lama, seperti membaca buku, menatap ponsel atau komputer, dapat mempercepat terjadinya mata minus. Bukan cuma orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalaminya.

Sementara mata silinder terjadi ketika bentuk kornea tidak bulat sempurna, melainkan terdapat kelengkungan abnormal di beberapa bagian. Akibatnya, cahaya yang masuk tidak bisa difokuskan ke satu titik, melainkan terpecah ke beberapa bagian secara bersamaan. Kondisi ini membuat penderitanya memicingkan mata saat melihat sebuah objek.

Selain itu, mata silinder membuat penglihatan seseorang ganda. Penderita juga akan lebih sensitif terhadap cahaya. Pemicu dari mata silinder bisa dari keturunan, cedera mata, komplikasi pascaoperasi mata, maupun penyakit tertentu pada kornea.

2. Gejala mata minus dan silinder

ilustrasi pengukuran lensa kacamata (unsplash.com/Getty Images)

Gejala mata minus dan silinder juga punya sedikit perbedaan. Kalau kamu punya mata minus, pasti pernah mengalami hal berikut:

  • Sulit melihat objek dari jarak jauh dan pandangan kabur.

  • Namun, saat melihat objek dari jarah dekat, pandangan menjadi jelas.

  • Menyipitkan mata ketika melihat objek dari jarak jauh.

  • Kepala terasa pusing.

  • Mata menjadi cepat lelah.

Kalau punya mata silinder, beberapa hal berikut mungkin kamu rasakan:

  • Sulit melihat suatu objek dari jarah jauh mapun dekat.

  • Pandangan kabur, berbayang, dan terdistorsi atau ganda ketika melihat objek dari jarak jauh maupun dekat.

  • Mata tegang dan mudah lelah.

  • Kepala terasa pusing.

  • Kesulitan melihat objek pada malam hari

  • Menyipitkan mata saat melihat objek dari jarak dekat ataupun jauh.

  • Sulit membedakan antara huruf dan angka yang mirip.

3. Cara penanganan

kacamata (unsplash.com/Getty Images)

Karena masalah optik yang berbeda, koreksi penglihatan yang dibutuhkan pun berbeda, tergantung pada usia, kondisi, dan kebutuhan aktivitas. Berikut beberapa cara penanganan mata minus dan silinder:

Kacamata atau lensa

Cara pertama yang paling banyak digunakan adalah kacamata. Untuk mata minus biasanya menggunakan lensa cekung yang berguna agar cahaya jatuh tepat di retina. Sementara mata silinder menggunakan lensa silinder untuk menetralkan kelengkungan kornea yang tidak rata.

Lensa kontak

Buat yang mau lebih simpel dan tampil bergaya, bisa coba pakai lensa kontak. Untuk mata minus biasanya akan diresepkan lensa kontak khusus, seperti ortho-k. Sedangkan mata silinder akan diresepkan lensa torik (toric lens).

Operasi lasik

Mau yang lebih permanen? Maka kamu bisa melakukan prosedur bedah refraktif, seperti lasik mata. Prosedur ini bisa mengubah kornea sehingga cahaya bisa lebih fokus pada retina. Namun, operasi ini bisa saja menimbulkan risiko, seperti mata kering, sensitif terhadap cahya, dan lainnya.

Setelah membaca penjelasan di atas, kini kamu sudah tahu perbedaan mata minus dan silinder. Mata minus dan silinder bukan sekadar pandangan buram, tapi juga punya penyebab yang berbeda. Keduanya membutuhkan diagnosis akurat dari dokter mata agar penanganannya juga tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team