Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rambut pria mengalami kerusakan (freepik.com/KamranAydinov)
ilustrasi rambut pria mengalami kerusakan (freepik.com/KamranAydinov)

Intinya sih...

  • Rambut mengalami kerontokan berlebihan akibat polusi

  • Rambut menjadi lebih tipis, halus, dan mudah patah karena folikel rusak

  • Kulit kepala sering gatal dan iritasi, serta timbulnya ketombe berlebihan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rambut merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki peran penting dalam menunjang penampilan dan rasa percaya diri seorang pria. Keberadaan rambut yang sehat tidak hanya menambah daya tarik fisik, tetapi juga mencerminkan kondisi kesehatan kulit kepala secara keseluruhan. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, rambut sering terpapar berbagai faktor eksternal yang dapat menimbulkan kerusakan.

Salah satu penyebab utama yang kerap diabaikan adalah polusi, baik polusi udara, polusi air, maupun polusi dari bahan kimia di lingkungan sekitar. Paparan jangka panjang terhadap polusi dapat menyebabkan folikel rambut melemah, sehingga memicu berbagai masalah kesehatan rambut. Jika folikel mengalami kerusakan, maka kualitas rambut yang tumbuh juga akan menurun, ditandai dengan tekstur yang rapuh, mudah patah, hingga kerontokan parah.

Supaya kamu dapat mencegah masalah lebih parah, langsung saja intip ketujuh tanda folikel rambut pria mengalami kerusakan akibat polusi di bawah ini. Keep scrolling!

1. Rambut mengalami kerontokan berlebihan

ilustrasi rambut pria mengalami kerusakan (freepik.com/8photo)

Kerontokan rambut dalam jumlah tertentu adalah hal normal karena rambut memiliki siklus tumbuh dan rontok secara alami. Namun, jika jumlah rambut yang rontok semakin meningkat dari biasanya, hal ini bisa menjadi tanda kerusakan folikel akibat paparan polusi. Partikel polusi yang menempel pada kulit kepala dapat menyumbat pori-pori, menghambat sirkulasi darah, dan membuat folikel kehilangan kemampuan untuk menopang rambut dengan baik.

Selain itu, polusi juga dapat memicu peradangan mikro di kulit kepala yang semakin memperparah kondisi kerontokan. Rambut yang semestinya tumbuh sehat menjadi rapuh, tipis, dan sulit bertahan lama. Jika kerontokan tidak segera ditangani, jumlah rambut di kulit kepala akan berkurang drastis, dan folikel yang rusak bisa kehilangan fungsinya secara permanen.

2. Rambut menjadi lebih tipis dan halus

ilustrasi rambut pria mengalami kerusakan (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Folikel rambut yang sehat mampu menghasilkan helai rambut yang tebal dan kuat. Namun, saat folikel mulai rusak akibat polusi, rambut yang tumbuh cenderung lebih tipis, lembut, dan mudah patah. Kondisi ini terjadi karena folikel kehilangan nutrisi yang seharusnya dialirkan melalui sirkulasi darah yang lancar. Polutan yang menumpuk di kulit kepala menyebabkan hambatan dalam penyerapan nutrisi, sehingga rambut tidak mendapatkan asupan yang cukup untuk tumbuh maksimal.

Seiring berjalannya waktu, rambut pria akan tampak semakin menipis, terutama di bagian depan atau puncak kepala. Perubahan tekstur ini sering kali tidak langsung disadari, tetapi jika diperhatikan dengan saksama, helai rambut baru yang tumbuh tidak sekuat sebelumnya. Rambut tipis bukan hanya soal penampilan, melainkan juga pertanda serius bahwa folikel mulai kehilangan kemampuannya untuk bekerja dengan baik.

3. Kulit kepala sering mengalami gatal dan iritasi

ilustrasi rambut pria mengalami kerusakan (freepik.com/8photo)

Paparan polusi tidak hanya merusak rambut, tetapi juga mengganggu kesehatan kulit kepala. Salah satu tanda folikel rambut mulai bermasalah adalah munculnya rasa gatal yang sering kambuh. Partikel debu, asap kendaraan, hingga bahan kimia di udara dapat menempel dan menyumbat pori-pori, sehingga memicu iritasi. Jika kondisi ini berlangsung lama, peradangan pada kulit kepala bisa merusak folikel dan mengurangi kemampuannya dalam menumbuhkan rambut.

Rasa gatal biasanya disertai dengan kemerahan atau munculnya bercak-bercak kecil pada kulit kepala. Hal ini merupakan reaksi alami tubuh terhadap zat asing yang mengiritasi jaringan kulit. Jika tidak segera ditangani, iritasi bisa berkembang menjadi infeksi ringan yang semakin memperburuk kesehatan folikel. Rambut yang tumbuh dari folikel yang teriritasi cenderung tidak sehat, rapuh, dan mudah rontok.

4. Timbulnya ketombe berlebihan

ilustrasi rambut pria mengalami kerusakan (freepik.com/cookie_studio)

Ketombe merupakan masalah umum yang sering dialami pria, tetapi jika jumlahnya berlebihan dan sulit dikendalikan, hal ini bisa menjadi tanda folikel rambut mengalami kerusakan. Polusi membawa zat kimia dan partikel berbahaya yang dapat mengganggu keseimbangan kelembapan kulit kepala. Akibatnya, kulit kepala menjadi kering, mengelupas, dan menghasilkan serpihan putih yang dikenal sebagai ketombe.

Selain mengganggu penampilan, ketombe berlebihan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal, hingga peradangan. Kondisi ini juga membuat folikel rambut sulit berfungsi optimal karena lapisan kulit kepala terus-menerus mengalami gangguan. Dalam jangka panjang, ketombe yang tidak terkendali dapat memperlemah ikatan rambut dengan folikel, sehingga meningkatkan risiko kerontokan.

5. Rambut kehilangan kilau alami

ilustrasi rambut pria mengalami kerusakan (freepik.com/freepik)

Rambut sehat biasanya memiliki kilau alami yang menunjukkan kelembapan dan kondisi folikel yang baik. Namun, polusi dapat menyebabkan rambut terlihat kusam, kering, dan tidak bercahaya. Hal ini terjadi karena partikel polusi menutupi permukaan rambut, merusak lapisan pelindung alami, serta mengurangi kemampuan rambut untuk memantulkan cahaya. Akibatnya, rambut tampak mati dan kehilangan daya tarik visualnya.

Kondisi ini menunjukkan bahwa folikel tidak lagi mampu menghasilkan minyak alami yang cukup untuk melindungi batang rambut. Minyak alami berperan penting dalam menjaga kelembapan, elastisitas, dan kekuatan rambut. Tanpa perlindungan ini, rambut akan lebih rentan terhadap kerusakan akibat faktor eksternal seperti panas matahari, bahan kimia dari produk styling, dan tentu saja polusi lingkungan.

6. Pertumbuhan rambut melambat

ilustrasi rambut pria mengalami kerusakan (freepik.com/stockking)

Folikel rambut yang sehat memiliki kemampuan untuk memproduksi helai baru secara konsisten. Namun, ketika folikel terganggu akibat polusi, pertumbuhan rambut menjadi lebih lambat dari biasanya. Hal ini terjadi karena polutan merusak suplai nutrisi dan oksigen ke akar rambut, sehingga proses regenerasi terhambat. Rambut baru yang tumbuh lebih jarang, lebih tipis, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai panjang tertentu.

Pertumbuhan rambut yang melambat sering kali menjadi pertanda serius bahwa folikel mengalami kerusakan mendalam. Jika tidak segera diatasi, kerusakan ini bisa bersifat permanen dan menyebabkan kebotakan di area tertentu. Kondisi ini tentu menurunkan rasa percaya diri pria, terutama jika kerontokan dan penipisan rambut mulai terlihat jelas.

7. Rambut mudah patah dan bercabang

ilustrasi rambut pria mengalami kerusakan (freepik.com/katemangostar)

Salah satu tanda paling nyata dari kerusakan folikel adalah rambut yang mudah patah dan bercabang. Folikel yang tidak berfungsi dengan baik menghasilkan helai rambut yang rapuh, kurang nutrisi, dan tidak elastis. Akibatnya, rambut mudah patah ketika disisir, saat terkena angin, atau bahkan ketika digosok dengan handuk setelah keramas. Rambut bercabang juga menjadi indikasi bahwa kelembapan dan perlindungan alami rambut sudah sangat berkurang.

Rambut yang patah dan bercabang sulit untuk diperbaiki tanpa perawatan intensif. Jika kondisi ini terjadi secara berkelanjutan, volume rambut akan tampak semakin sedikit karena helai yang patah tidak dapat tumbuh panjang dengan baik. Kondisi memperjelas bahwa folikel rambut sudah kehilangan kemampuan maksimalnya akibat paparan polusi jangka panjang.

Lingkungan yang penuh polusi memang sulit dihindari, tetapi menjaga kesehatan rambut tetap mungkin dilakukan dengan langkah tepat. Membersihkan rambut secara rutin, menggunakan produk perawatan yang sesuai, menjaga asupan nutrisi, hingga melindungi rambut dari paparan langsung polusi dapat membantu mempertahankan kekuatan folikel.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team