Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria keren (unsplash.com/Ethan Hasenfratz)
ilustrasi pria keren (unsplash.com/Ethan Hasenfratz)

Intinya sih...

  • Gunakan face wash dengan pH seimbang sekitar 5,5 untuk melindungi lapisan pelindung kulit

  • Kurangi mencuci wajah terlalu sering agar kulit tidak kehilangan minyak alami yang berguna sebagai pelindung

  • Gunakan toner tanpa alkohol seperti aloe vera atau hyaluronic acid untuk menyeimbangkan pH setelah mencuci wajah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjaga pH kulit merupakan kunci supaya wajah tetap sehat, tak gampang berminyak, dan bebas jerawat. pH kulit pria cenderung lebih rendah, jadi rentan terkena iritasi dan produksi minyak berlebih bila tak dirawat dengan benar. Saat pH terganggu, kulit akan terasa kasar, kusam, dan mudah muncul breakout.

Banyak pria yang tak menyadari bahwa sabun sembarangan atau mencuci wajah terlalu sering bisa menyebabkan kerusakan pada pH kulit. Dengan begitu, penting untuk mengetahui cara mempertahankan keseimbangannya supaya kulit tetap prima setiap hari.

1. Gunakan face wash dengan pH seimbang

ilustrasi produk (unsplash.com/Ayush Kumar)

Kamu bisa memilih pembersih wajah yang mempunyai pH mendekati pH alami kulit, yakni sekitar 5,5. Hal tersebut membantu untuk melindungi lapisan pelindung kulit supaya tetap kuat dan tak gampang rusak.

Janganlah menggunakan sabun batang tubuh untuk wajah karena umumnya mempunyai pH tinggi dan menjadikan kulit kering. Face wash khusus pria bukan jaminan, sehingga tetap cek label atau gunakan yang “pH balanced”. Kulit yang terlindungi pH-nya akan terasa lebih lembut, segar, dan bersih tanpa meninggalkan rasa ketarik.

2. Kurangi mencuci wajah terlalu sering

ilustrasi mencuci wajah (unsplash.com/Muyuan Ma)

Mencuci wajah memang penting, namun jika secara berlebihan justru dapat merusak pH kulit. Oleh karena itu, cukup lakukan dua kali sehari, pagi dan malam, kecuali kamu habis berkeringat banyak.

Mencuci terlalu sering menyebabkan kulit kehilangan minyak alami yang berguna sebagai pelindung. Hal tersebut dapat menimbulkan kulit kering tapi berminyak di permukaan, yang menjadikan wajah semakin kusam. Dengan begitu, jaga frekuensi cuci wajah supaya tetap ideal.

3. Gunakan toner tanpa alkohol

ilustrasi toner (unsplash.com/Denise Chan)

Toner yang lembut bisa berguna untuk menyeimbangkan pH sesudah mencuci wajah. Janganlah menggunakan toner dengan kandungan alkohol tinggi karena bisa menyebabkan kulit iritasi dan kering.

Kamu bisa memilih toner dengan bahan menenangkan seperti aloe vera, centella asiatica, atau hyaluronic acid. Penggunaan toner juga berguna membantu penyerapan produk skincare selanjutnya jadi lebih optimal. Kulit pun akan terasa lebih segar, kenyal, dan sehat.

4. Pilih produk dengan bahan lembut

ilustrasi toner (unsplash.com/Priscilla Du Preez 🇨🇦)

Skincare yang terlalu keras bisa menyebabkan kerusakan pada lapisan pelindung kulit dan menjadikan pH tak stabil. Kamu bisa memilih produk dengan bahan ringan dan tak memiliki kandungan SLS tinggi atau parfum berlebih.

Bahan seperti niacinamide, ceramide, dan panthenol sangat bagus untuk memperbaiki barrier kulit. Janganlah memakai scrub kasar yang dapat mengikis pertahanan kulit. Semakin lembut perawatanmu, maka semakin stabil pula pH kulitmu.

5. Hindari air terlalu panas saat cuci wajah

ilustrasi air yang mengalir (unsplash.com/Leif Christoph Gottwald)

Air panas bisa mengangkat minyak alami kulit dan mengganggu keseimbangan pH. Kamu bisa memakai air hangat atau air dingin ketika mencuci wajah untuk mempertahankan kelembapan alami kulit.

Selain itu, air dingin berguna untuk membantu mengecilkan tampilan pori dan menjadikan wajah terasa lebih segar. Kebiasaan ini dapat meredakan iritasi, terlebih bagi pria yang sering mencuci wajah seusai olahraga atau bekerja outdoor. Dengan begitu, mulai biasakan menggunakan air suhu normal untuk mendapatkan hasil terbaik.

Nah, itulah beberapa tips menjaga keseimbangan pH untuk pria. Jangan sampai mengabaikannya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team