Pengumuman Kepemilikan Lisensi Reina Hispanoamericana untuk Yayasan Dunia Mega Bintang (Instagram.com/yayasanduniamegabintang)
Bagi pageant enthusiast, pastinya sudah tak asing lagi dengan ajang kecantikan Reina Hispanoamericana. Meski Indonesia belum pernah mengirimkan wakil di ajang ini, namun tak sedikit pageant lovers Tanah Air yang sudah mengikuti gelaran Reina Hispanoamericana.
Sudah berlangsung sejak tahun 1991, Reina Hispanoamericana merupakan kontes kecantikan yang berbasis di Santa Cruz, Bolivia, dengan tujuan untuk merayakan warisan, bahasa, dan budaya Hispanik. Sebelum mengalami perubahan nama pada tahun 2007, ajang kecantikan ini dikenal dengan nama Reina Sudamericana (South American Queen).
FYI, sejak pertama kali digelar pada tahun 1991 hingga 2003 ajang kecantikan Reina Hispanoamericana hanya diikuti 10 negara dari kawasan Amerika Selatan yakni Brasil, Bolivia, Kolombia, Paraguay, Chili, Ekuador, Peru, Uruguay, Venezuela dan Argentina. Namun, sejak tahun 2004 ajang Reina Hispanoamericana mulai memperbolehkan negara-negara di luar kawasan Amerika Selatan seperti Panama dan Kosta Rika untuk ikut berpartisipasi.
Pada tahun-tahun berikutnya, semakin banyak negara dari luar kawasan Amerika Selatan yang ikut terlibat di ajang Reina Hispanoamericana. Di antaranya Spanyol, Portugal, Kuba, Jerman, Amerika Serikat, Meksiko, Guatemala, Republik Dominika, Puerto Riko, Honduras, Belize, Aruba, Curacao, Haiti, Nikaragua, El Salvador, Australia, Kanada, Filipina, Italia hingga Guinea Khatulistiwa.
Filipina yang mulai debut di tahun 2017 lalu tercatat sebagai negara Asia pertama yang mengirimkan perwakilan di panggung Reina Hispanoamericana. Selain Filipina, belum ada satu pun negara Asia yang mengikuti jejaknya untuk ikut serta dalam ajang Reina Hispanoamericana. Dengan resminya kepemilikan lisensi Reina Hispanoamericana di bawah naungan YDMB, Indonesia bakal jadi negara Asia kedua yang ikut berpartisipasi di ajang kecantikan ini.