Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-08-23 at 00.55.59_3f87da6d.jpg
Press Conference Miss Grand Indonesia 2025 di Gadjah Mada Plaza. 22 Agustus 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Intinya sih...

  • Sistem audisi inklusif dan berbedaBerbeda dengan banyak ajang kecantikan lain, Miss Grand Indonesia 2025 memilih jalur audisi daring. Proses seleksi dilakukan melalui Zoom meeting dan video call yang memungkinkan perempuan dari Sabang hingga Merauke untuk ikut serta tanpa hambatan geografis.

  • Filosofi “Beauty of Peace” yang lebih luasTema “Beauty of Peace” yang diusung tahun ini memiliki makna yang mendalam. Bukan hanya tentang perdamaian dalam arti global, tetapi juga tentang berdamai dengan diri sendiri, menghargai perbedaan, dan menjalin solidaritas.

  • Rangkaian acara menuju malam final
    Perjalanan 19 finalis akan dipenuhi dengan agenda yang menantang sekaligus menyenangkan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kontes kecantikan selalu menjadi panggung besar untuk menampilkan keindahan, bakat, dan nilai-nilai luhur dari perempuan Indonesia. Tahun ini, Miss Grand Indonesia 2025 menghadirkan nuansa berbeda dengan mengusung semangat “Beauty of Peace”, sebuah tema yang tidak hanya menyoroti kecantikan fisik, tetapi juga pesan perdamaian, kebersamaan, dan kekuatan untuk berdamai dengan diri sendiri.

Ajang ini menjadi sorotan karena sistem seleksi yang dilakukan secara unik dan inklusif. Para finalis hadir dari berbagai provinsi di Indonesia dengan latar belakang serta keunikan masing-masing, mencerminkan keberagaman Nusantara.

“Memang kita tidak ada target total finalis, terbuka untuk seluruh perempuan di Indonesia dan tahun ini cukup beruntung ada 19 dengan keunggulan dan keunikan masing-masing,” ujar Jorenzo Jonathan, National Director Miss Grand Indonesia 2025, kepada IDN Times saat sesi interview usai gelaran Press Conference Miss Grand Indonesia 2025, Jumat (22/8/2025), di Gadjah Mada Plaza usai.

1. Sistem audisi inklusif dan berbeda

Jorenzo Jonathan, National Director Miss Grand Indonesia 2025 dalam Press Conference Miss Grand Indonesia 2025 di Gadjah Mada Plaza. 22 Agustus 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Berbeda dengan banyak ajang kecantikan lain, Miss Grand Indonesia 2025 memilih jalur audisi daring. Proses seleksi dilakukan melalui Zoom meeting dan video call yang memungkinkan perempuan dari Sabang hingga Merauke untuk ikut serta tanpa hambatan geografis.

“Aku mau berbeda dari yang lain, mempermudah akses dari Sabang sampai Merauke. Video call pun lebih dari cukup dan saya percaya pada Mas Wahib selaku Talent & Resource Director yang sudah melakukan riset finalis masing-masing,” jelas Jorenzo.

Dengan sistem ini, setiap peserta diberikan kesempatan setara untuk menampilkan diri tanpa harus terbatas oleh jarak. Hal ini turut menunjukkan, bahwa ajang ini tidak hanya berbicara soal estetika, melainkan juga inklusivitas dan keterbukaan akses bagi semua perempuan Indonesia yang ingin berkompetisi di panggung nasional.

2. Filosofi “Beauty of Peace” yang lebih luas

Press Conference Miss Grand Indonesia 2025 di Gadjah Mada Plaza. 22 Agustus 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Tema “Beauty of Peace” yang diusung tahun ini memiliki makna yang mendalam. Bukan hanya tentang perdamaian dalam arti global, tetapi juga tentang berdamai dengan diri sendiri, menghargai perbedaan, dan menjalin solidaritas.

“Makna peace dan beauty di sini luas, bukan tentang perdamaian peperangan saja, tapi juga bagaimana peserta, Director, dan semua yang terlibat berdamai dengan diri dan keadaan sendiri, sehingga bisa saling support dan respect,” tutur Jorenzo.

Konsep ini mengajak finalis untuk menghadirkan nilai lebih dari sekadar penampilan luar. Mereka ditantang untuk menunjukkan jiwa kepemimpinan, solidaritas, dan kepekaan sosial, karakteristik penting yang mencerminkan esensi perempuan Indonesia modern yang penuh daya juang namun tetap membawa pesan harmoni.

3. Rangkaian acara menuju malam final

Para Director Miss Grand Indonesia 2025 dalam Press Conference Miss Grand Indonesia 2025 di Gadjah Mada Plaza. 22 Agustus 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Perjalanan 19 finalis akan dipenuhi dengan agenda yang menantang sekaligus membentuk karakter. Mulai dari orientasi pada 24 Agustus, sesi foto pada 25 Agustus, Grand Model Competition pada 27 Agustus, hingga Close the Door pada 28 Agustus, semuanya dirancang untuk menguji kesiapan mental, fisik, dan kreativitas para finalis. Malam puncak akan digelar pada 31 Agustus 2025 dengan sorotan penuh perhatian publik.

Setiap sesi jelas memiliki tujuan spesifik. Visual Director MGID 2025, Mario Photographie, menambahkan, bahwa pendekatan visual yang diusung adalah sederhana dan elegan, dengan menonjolkan aura kecantikan dari setiap finalis. Mas Wahib pun kembali menegaskan pentingnya seleksi yang ketat.

“Hari ini kita tampilkan 19 perempuan terbaik, saya memimpin penyeleksian,” pungkasnya.

Miss Grand Indonesia 2025 lebih dari sekadar kontes kecantikan. Dengan sistem seleksi inklusif, filosofi “Beauty of Peace” yang mendalam, dan rangkaian acara yang penuh makna, ajang ini menjadi panggung bagi perempuan Indonesia untuk menampilkan kecantikan yang berpadu dengan karakter, solidaritas, dan pesan perdamaian. 19 finalis yang terpilih akan menjadi simbol keberagaman dan kekuatan bangsa, sekaligus duta yang menyuarakan harmoni dari Nusantara ke dunia.

Editorial Team