Sebagai laki-laki muslim yang taat dalam beragama, tentunya kamu harus mematuhi untuk menjaga aurat ini, bukan?
Sehingga salah satu cara agar aurat tak terlihat adalah dengan tidak mengenakan celana pendek yang membuat paha terlihat. Alasannya, paha bagi laki-laki merupakan aurat karena berada di antara pusar dan lutut.
«أن النبي صلى الله عليه وسلم كان قاعدا في مكان فيه ماء، قد انكشف عن ركبتيه أو ركبته، فلما دخل عثمان غطاها»
Artinya:
"Bahwa Nabi shallallahu’alaihi wasallam awalnya duduk di suatu tempat yang terdapat air, dan kedua lututnya atau lututnya dalam kondisi tersingkap. Ketika Utsman radhiyallahu’anhu masuk pada beliau, beliau lalu menutup lututnya.” (HR Bukhari: 3695)
Meskipun hadis ini shahih, tapi tidak mesti menunjukkan secara pasti bahwa paha bukanlah aurat. Akan tetapi hanya menunjukkan bahwa aurat laki-laki memiliki dua jenis, yaitu:
Pertama adalah ‘Aurah Mugalladzhah atau aurat yang berat. Aurat ini sama sekali tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain, kecuali pada istri atau hamba sahaya. Aurat tidak boleh disingkap di depan orang lain kecuali dalam kondisi darurat. Seperti saat pengobatan atau operasi atau kondisi darurat lainnya.
Kedua: ‘Aurah Mukhaffafah atau aurat yang ringan. Aurat ini mulai dari bagian paha hingga bagian atasnya. Kamu boleh memperlihatkan aurat ini jika memang diperlukan. Jika kamu keluar dengan memakai pakaian pendek yang memperlihatkan paha tetap diperkenankan.