Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria memakai kaus polo (unsplash.com/TuanAnh Blue)
ilustrasi pria memakai kaus polo (unsplash.com/TuanAnh Blue)

Intinya sih...

  • Katun pique, bahan klasik untuk kaus polo yang adem dan menyerap keringat

  • Katun pique CVC, campuran katun dan serat sintetis dengan komposisi katun yang lebih banyak

  • Katun pique TC, campuran katun dan serat sintetis dengan komposisi katun yang lebih sedikit

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Polo menjadi salah satu kaus yang sering banget dipakai Pria. Kaus berkerah ini memberi kesan kasual namun sedikit lebih rapi dan elegan karena kehadiran kerahnya. Bahan kaus polo juga khas banget. Dengan kain tebal bertekstur rajut, menjadikan kaus polo terlihat lebih dewasa dibanding kaus biasa.

Namun, apa kamu tahu bahwa bahan kaus polo itu ada bermacam-macam, Bro? Meski sekilas terlihat mirip, tetapi secara detail, bahan kaus polo ada beberapa jenis yang berbeda lho. Mana yang terbaik menurut kamu? Kali ini IDN Times bakal bahas apa saja bahan kaus polo yang ada di pasaran. Jadi, lanjut baca artikelnya untuk mengetahui bahan kaus polo mana yang paling cocok kamu pakai, Bro!

1. Katun pique, bahan klasik untuk kaus polo yang adem dan menyerap keringat

ilustrasi pria memakai kaus polo (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Katun pique merupakan bahan standar industri untuk kaus polo berkualitas. Katun pique juga merupakan bahan yang pertama kali dipilih dalam sejarah kaus polo. Bahan ini menggunakan bahan katun 100% sehingga termasuk serat alami.

Keunggulannya adalah bahannya adem, dan mudah menyerap keringat karena memiliki pori-pori alami dari serat katun. Bahan ini memiliki ciri khas corak rajut berbentuk persegi empat. Harga kaus polo dengan bahan katun pique umumnya agak lebih mahal dibanding kaus polo dengan bahan lainnya, terutama dengan campuran bahan sintetis.

2. Katun pique CVC, campuran katun dan serat sintetis dengan komposisi katun yang lebih banyak

ilustrasi pria memakai kaus polo (pexels.com/Shazard R.)

Selain yang full katun, kaus polo juga ada yang dibuat dari campuran katun dan serat sintetis seperti poliester lho, Bro. Bahan ini namanya katun pique CVC. Chief Value Cotton (CVC) memliki arti bahwa bahan ini meski dicampur dengan poliester, tetap komposisi katunnya lebih dominan.

Sehingga bahan ini tetap terasa adem, meski tidak seadem full katun, tapi juga lebih kuat dan awet karena campuran poliesternya. Selain itu, karena terdapat poliester di dalamnya, kaus polo dengan bahan ini juga jarang menyusut seperti pada kaus polo dengan bahan full katun. Dan kaus polo dengan campuran poliester juga lebih tahan kusut dibandingkan dengan bahan full katun.

3. Katun pique TC, campuran katun dan serat sintetis dengan komposisi katun yang lebih sedikit

ilustrasi pria memakai kaus polo (pexels.com/fauxels)

Jika bahan pique CVC adalah campuran katun dengan poliester dengan komposisi katun yang lebih banyak, lain halnya dengan pique tetoron cotton (TC). Bahan pique TC ini merupakan campuran katun dan bahan sintetis yakni poliester atau tetoron dengan komposisi katun yang lebih sedikit. Sehingga kandungan bahan sintetisnya lebih dominan.

Kaus polo dengan bahan ini memiliki keunggulan ringan dipakai, cepat kering saat dicuci atau berkeringat, lebih tahan kusut, dan lebih awet. Selain itu, warna kaus polo di kain ini juga lebih awet karena bahan sintetis cenderung lebih ampuh menahan zat pewarna. Namun, kaus polo dengan bahan pique TC umumnya lebih panas dipakai dibanding pique CVC apalagi full katun pique. Namun, harga yang ditawarkan pun biasanya lebih murah.

4. Pique PE, bahan kaus polo full sintetis untuk daya tahan yang baik dengan biaya ekonomis

ilustrasi pria memakai kaus polo (pexels.com/Edmond Dantès)

Bahan selanjutnya dalam pembuatan kaus polo adalah pique poliester (PE). Bahan ini terdiri dari serat sintetis yakni poliester 100%. Meski terbuat dari serat sintetis, namun bentuknya masih seperti kaus polo pada umumnya dengan rajutan pique yang khas. Karena terbuat dari poliester, kaus polo dari bahan ini merupakan yang paling panas dipakai karena kurangnya pori-pori pada bahan.

Sehingga kaus polo dengan bahan ini lebih cocok dipakai saat udara sedang dingin atau saat malam. Kaus polo dengan bahan ini juga cenderung yang paling tahan kusut, cepat kering, memiliki variasi warna yang banyak, serta paling awet. Selain itu, harganya juga cenderung paling murah dibanding bahan kaus polo lainnya.

5. Dry fit, bahan kaus polo yang cocok dipakai berolahraga

ilustrasi pria memakai kaus polo (pexels.com/Artem Podrez)

Kaus polo awalnya memang digunakan untuk olahraga. Namun, seiring berjalannya waktu, kaus untuk berolahraga tidak lagi memakai full katun seperti kaus polo klasik, karena katun tidak bisa mengeringkan keringat dengan cepat. Kini kebanyakan kaus untuk olahraga menggunakan bahan dry fit. Bahan ini merupakan serat sintetis campuran poliester, spandeks, dan nilon. Sebenarnya istilah dry fit diambil dari lini pakaian olahraga Nike yakni Dri-Fit.

Namun, saat ini istilah dry fit digunakan secara umum untuk menyebut bahan kaus sintetis yang mampu menyerap keringat sekaligus juga cepat kering, sehingga sangat ideal untuk berolahraga. Kaus polo dengan bahan dry fit juga memiliki keunggulan ini. Beberapa olahraga yang memakai polo seperti golf, tenis meja, hingga bulu tangkis bisa menggunakan bahan dry fit untuk menunjang kenyamanan. Namun, kaus ini cenderung lebih cocok untuk olahraga saja dibanding pemakaian kasual, karena penyerapan keringat dan sirkulasi udaranya tak sebaik katun serta tidak ada pola rajutan pique khas kaus polo klasik.

Ternyata kaus polo ada berbagai macam bahan dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing ya, Bro. Kalau sudah tahu berbagai bahannya, kini kamu bisa menentukan kaus polo mana yang paling cocok dengan aktivitasmu. Sehingga kamu bisa tampil kece dan nyaman beraktivitas!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team