ilustrasi sablon baju (freepik.com/ArthurHidden)
Jenis sablon sangat beragam dan terus berkembang mengikuti kebutuhan industri dan tren fashion. Setiap jenis sablon memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi tampilan, bahan tinta, hingga metode penerapannya. Penting untuk memahami masing-masing agar kamu bisa memilih teknik sablon yang paling sesuai.
Berikut ini beberapa jenis sablon yang paling umum digunakan:
a. Sablon plastisol: Mengandalkan tinta berbasis minyak yang mampu menghasilkan cetakan dengan ketajaman tinggi dan daya tahan kuat.
b. Sablon rubber: Tinta berbasis karet yang elastis dan cocok untuk kain berwarna gelap.
c. Sablon DTF (Direct Transfer Film): Memanfaatkan lem dan kertas film khusus untuk mencetak desain dengan hasil akhir yang rapi serta lentur.
d. Sablon DTG (Direct to Garment): Mencetak langsung ke permukaan kaus tanpa kertas transfer.
e. Sablon glow in the dark: Mampu memancarkan cahaya saat berada di tempat gelap, sangat cocok untuk menampilkan efek visual yang berbeda.
f. Sablon flocking: Menampilkan hasil timbul dengan tekstur seperti beludru.
g. Sablon polyflex: Menggunakan bahan sejenis vinyl, hasil akhir tampak solid dan mengilap.
h. Sablon 3D: Memberi efek timbul tiga dimensi yang menonjol.
i. Sablon discharge: Mengubah warna dasar kain menjadi bagian dari desain.
j. Sablon glitter: Tampilannya mencolok berkat tinta glitter yang berkilau.