Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kaus pria (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi kaus pria (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Intinya sih...

  • Katun, bahan kaus alami yang adem dan menyerap keringat dengan pori-pori alami untuk sirkulasi udara.

  • Linen, bahan kain dari tanaman rami yang ringan, adem, dan memiliki penyerapan keringat lebih baik daripada katun.

  • Cotton bamboo, campuran katun dan bambu yang lembut, adem, anti bakteri, melindungi kulit dari sinar UV, dan ramah lingkungan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memakai kaus memang pilihan paling tepat ketika ingin tampil kasual dan bebas gerah. Namun, gak semua kaus menggunakan bahan yang adem dan menyerap keringat lho, Bro. Ada beberapa jenis bahan kaus yang memiliki kemampuan penyerapan keringat yang baik serta memiliki pori-pori untuk sirkulasi udara sehingga terasa adem.

Buat kamu yang ingin bebas gerah saat pakai kaus, perlu tahu bahan-bahan kaus apa saja yang adem dipakai. Nah, kali ini IDN Times bakal bahas bahan-bahan kaus ini, Bro. Jadi, simak baik-baik penjelasannya di bawah ini, agar kamu bisa menentukan bahan mana yang paling cocok kamu pakai, Bro!

1. Katun, bahan utama pembuatan kaus yang terkenal adem dan menyerap keringat

ilustrasi pria memakai kaus (pexels.com/Ryutaro Tsukata)

Katun merupakan bahan alami yang biasa digunakan untuk bahan kaus. Karena merupakan serat alami, katun terasa adem saat dipakai. Serta memiliki pori-pori alami yang mampu mengalirkan udara. Selain itu, pori-pori alami ini juga memudahkan bahan katun menyerap keringat.

Katun yang umum dipakai pada kaus adalah cotton combed. Jenis katun ini memiliki gramasi berbeda-beda, seperti 20s, 24s, hingga 30s. Melalaui gramasinya, bisa disesuiakan ketebalan kainnya sesuai kebutuhan. Misalnya untuk cuaca dingin, maka gramasi tinggi lebih cocok. Sedangkan untuk cuaca panas maka gramasi rendah lebih nyaman dipakai.

2. Linen, bahan alami dari tanaman rami dengan tekstur yang khas saat sering dipakai

ilustrasi pria memakai kaus (pexels.com/Atlantic Ambience)

Linen merupakan bahan kain yang berasal dari serat alami tanaman rami. Linen biasanya mudah ditemukan pada kemeja, tapi beberapa merek juga ada yang memakai linen sebagai bahan kaus. Ciri khas kain linen adalah ringan dan adem dipakai saat cuaca panas, serta memiliki penyerapan keringat yang lebih baik daripada katun.

Meski begitu, linen biasanya cepat kusut saat sering dipakai. Namun, kekusutannya justru jadi ciri khas bahan linen yang cenderung lebih mahal dibanding katun. Beberapa merek kaus, juga ada yang mencampur linen dengan katun. Tujuannya agar tetap adem, tapi gak terlalu kusut, karena katun membantu menjaga permukaan kain tetap halus.

3. Cotton bamboo, campuran katun dan bambu yang adem dan anti bakteri

ilustrasi pria memakai kaus (pexels.com/Monstera Production)

Katun memang masih menjadi bahan utama untuk kaus. Namun, beberapa produsen kaus ada yang mengombinasikan katun dengan bahan alami lainnya, salah satunya serat bambu. Kombinasi kedua bahan ini disebut cotton bamboo. Bahan ini terkenal lembut, adem, dan ringan dipakai di cuaca panas.

Keunggulan serat bambu, bisa membuat bahan kain ini anti bakteri dan gak mudah bau. Karena bambu memiliki zat yang bersifat anti bakteri. Selain itu, cotton bamboo juga mampu melindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV). Bahan ini juga sangat mudah terurai sehingga ramah lingkungan. Biasanya, cotton bamboo cenderung lebih mahal daripada cotton combed.

4. Rayon, bahan semi sintetis yang memberi kesan adem dan halus dipakai

ilustrasi kaus pria (pexels.com/cottonbro studio)

Rayon merupakan bahan yang berasal dari serat semi sintetis. Bahan ini terbuat dari serat alami seperti kayu atau bambu, tetapi diproses dengan cara kimia, sehingga termasuk semi sintetis. Bahan ini bisa ditemukan di kaus, kemeja, hingga pakaian olahraga.

Karakteristik bahan ini halus dan lembut karena pemrosesan kimianya, adem dipakai dan menyerap keringat karena serat alami, serta terasa jatuh saat dipakai sehingga terlihat elegan. Untuk kaus, bisa menggunakan bahan rayon 100% maupun campuran bahan sintetis. Semakin banyak bahan sintetis yang ditambahkan, maka akan berkurang kesan adem dan mudah menyerap keringatnya, Bro.

5. Cotton modal, campuran katun dan serat kayu memberi efek berkilau dan tetap adem dipakai

ilustrasi kaus pria (pexels.com/Ron Lach )

Bahan yang satu ini merupakan campuran dua bahan alami, yakni katun dan serat kayu. Biasanya komposisi perbandingan antara katun dan serat kayunya bisa berbeda-beda, tergantung produsen yang memroduksinya. Bahan ini memiliki keunggulan khas serat alami, yakni mudah menyerap keringat, serta adem banget dipakai karena memiliki pori-pori alami.

Gak hanya itu, campuran serat kayu yang dipakai, bisa memberi kesan berkilau pada permukaan kaus. Sehingga memberi kesan kaus dengan bahan ini terlihat lebih elegan, apalagi saat terkena cahaya matahari. Cocok untuk kamu yang ingin kesan mewah, tapi tetap nyaman dipakai sepanjang hari.

Ternyata ada berbagai bahan kaus yang adem dan menyerap keringat bukan, Bro? kamu bisa cek dulu bahan yang dipakai pada label kaus ketika akan membeli ya, Bro. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan kamu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team