Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
illustrasi pria (unsplash.com/Mubariz Mehdizadeh)
illustrasi pria (unsplash.com/Mubariz Mehdizadeh)

Intinya sih...

  • Asal-usul dan nilai sejarah di balik gaya vintage dan retro

  • Ciri khas dan estetika visual yang ditonjolkan

  • Cara mengaplikasikan gaya vintage dan retro ke penampilan pria

Gaya berpakaian pria semakin berkembang dan meluas, termasuk tren yang kembali mengusung nuansa masa lalu. Dua gaya yang sering dianggap serupa namun sebenarnya berbeda adalah gaya vintage dan retro. Meski sekilas terlihat mirip karena keduanya sama-sama membawa kesan klasik, masing-masing punya ciri khas yang unik dan punya pengaruh kuat dalam dunia mode pria modern.

Menentukan mana yang lebih kece antara gaya vintage dan retro sebenarnya bergantung pada selera personal, karakter, serta kesan yang ingin ditampilkan. Ada pria yang merasa lebih cocok dengan sentuhan klasik ala tahun 40-an atau 50-an, sementara yang lain justru nyaman dengan nuansa nyentrik dari era 70-an atau 80-an. Supaya gak salah pilih, penting memahami secara mendalam perbedaan keduanya dan bagaimana mereka bisa membentuk identitas gaya yang kuat.

1. Asal-usul dan nilai sejarah di balik gaya vintage dan retro

illustrasi pria vintage (freepik.com/freepik)

Gaya vintage merujuk pada pakaian atau aksesori yang benar-benar berasal dari masa lalu, umumnya dari rentang waktu 20 hingga 100 tahun lalu. Artinya, ketika seseorang memakai pakaian vintage, ia sedang mengenakan barang asli dari periode tertentu, bukan hasil replikasi atau desain ulang. Gaya ini memiliki nilai sejarah yang tinggi karena membawa identitas zaman secara autentik, lengkap dengan karakter bahan, jahitan, hingga detail kecil seperti kancing dan motif.

Sementara itu, gaya retro lebih condong pada hasil interpretasi modern terhadap tren lama. Pakaian retro bukan berasal dari masa lalu secara langsung, melainkan dibuat di era sekarang dengan gaya menyerupai masa tertentu. Misalnya, kemeja dengan motif psychedelic ala 70-an yang diproduksi oleh merek modern adalah contoh tipikal gaya retro. Ini membuat gaya retro lebih fleksibel dan terjangkau, tetapi tetap mengusung semangat masa lalu dengan sentuhan kontemporer.

2. Ciri khas dan estetika visual yang ditonjolkan

illustrasi pria vintage (freepik.com/freepik)

Gaya vintage cenderung menonjolkan kesan elegan, klasik, dan timeless. Potongan jas pria dari tahun 40-an, celana pleats lebar, atau jaket kulit klasik yang sudah menua secara alami adalah bagian dari identitas visual gaya ini. Estetika vintage menekankan pada detail yang halus namun kuat, dengan warna-warna cenderung lembut dan netral seperti cokelat tua, navy, dan olive green yang memberi kesan dewasa.

Sedangkan gaya retro lebih berani dalam eksplorasi warna dan motif. Ciri khas gaya retro bisa terlihat dari kombinasi warna-warna terang, pola geometris, hingga pemilihan bahan sintetis yang khas. Retro juga sering dipadukan dengan aksesori unik seperti kacamata bingkai besar, sepatu platform, atau jam tangan digital bergaya futuristik ala tahun 80-an. Kesannya lebih playful dan eksentrik, cocok untuk pria yang suka tampil beda dan penuh ekspresi.

3. Cara mengaplikasikan gaya vintage dan retro ke penampilan pria

illustrasi pria retro (pexels.com/Francisco Rivera)

Untuk menerapkan gaya vintage, penting memperhatikan keaslian dan kondisi pakaian. Memakai item asli dari masa lalu butuh perhatian ekstra dalam merawatnya agar tetap awet dan terlihat rapi. Pria yang mengenakan gaya vintage biasanya akan lebih selektif dalam memilih busana, menghindari kesan berlebihan dan fokus pada detail yang mendalam seperti jam tangan manual, dasi wol, atau sepatu kulit dengan patina alami.

Gaya retro lebih mudah dipadukan karena item-nya tersedia luas di pasaran dan bisa disesuaikan dengan tren kekinian. Misalnya, memadukan kaos tie dye warna cerah dengan celana jeans potongan lurus bisa menciptakan penampilan retro yang kasual dan tetap modern. Retro memberikan ruang lebih besar untuk eksplorasi tanpa harus terjebak dalam aturan ketat seperti pada gaya vintage. Cocok untuk pria yang dinamis dan gak takut jadi pusat perhatian.

4. Kepribadian pria yang cocok dengan gaya vintage atau retro

illustrasi pria retro hip-hop (unsplash.com/Dom Hill)

Pria yang cocok dengan gaya vintage biasanya punya karakter tenang, berkelas, dan menghargai nilai historis. Mereka cenderung menyukai sesuatu yang otentik dan punya kedalaman makna, termasuk dalam memilih busana. Gaya vintage menjadi cerminan dari ketelitian dan kedewasaan, cocok untuk mereka yang ingin menampilkan kesan intelektual sekaligus modis tanpa perlu berteriak lewat warna atau motif mencolok.

Sementara itu, gaya retro cocok untuk pria dengan jiwa muda, enerjik, dan ekspresif. Mereka gak ragu mengeksplorasi warna-warna cerah, mencoba kombinasi yang unik, atau menambahkan elemen kejutan dalam penampilan. Retro mencerminkan karakter bebas dan antikonvensional, cocok untuk yang gemar bereksperimen dan tampil berbeda dari kebanyakan.

Memilih antara gaya vintage atau retro bukan soal siapa yang lebih keren, tetapi lebih pada bagaimana gaya tersebut mencerminkan karakter dan nilai personal. Keduanya menawarkan keunikan yang berbeda dan bisa disesuaikan dengan suasana atau kebutuhan penampilan. Mau tampil klasik penuh nilai sejarah atau tampil ekspresif dengan nuansa nostalgia, dua-duanya bisa sama kece asalkan dipadukan dengan percaya diri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team