Tentu semuanya kembali kepada konsumen, entah itu soal selera, tipe, atau mungkin malah kepribadian. Jika kamu suka hal-hal berseni tinggi, ditambah dengan merek-merek kelas atas yang mengedepankan kualitas, maka kamu bisa memilih jam tangan berjenis automatic. Memutar crown pada jam tangan untuk mengisi daya secara manual dianggap sebagai keasyikan tersendiri bagi pencinta jam tangan automatic atau mekanis.
Jam tangan automatic juga bisa dipilih jika kamu memang tipe pria yang elegan dan telah mapan secara finansial, mengingat harga dari jam tangan automatic pasti lebih mahal ketimbang jam tangan jenis lainnya. Dengan harga yang cukup mahal, kamu akan mendapatkan ketahanan dan keawetan jam tangan sehingga bisa kamu pakai seumur hidup kamu.
Tapi, jika kamu suka dengan hal-hal yang simpel atau sederhana, maka jam berjenis quartz bisa kamu pilih. Apalagi kalau kamu merupakan tipe pria yang suka berganti-ganti tren teknologi, maka jam tangan semacam smartwatch atau jam digital lainnya pasti lebih menarik di hati - yang tentunya jam tangan ini menggunakan baterai sebagai sumber energinya.
Nah, jika kamu ingin berada di tengah, alias tidak fanatik dengan keduanya, maka kamu bisa memilih jam berjenis kinetic. Jam tangan berjenis kinetic menggabungkan unsur elegan, sejarah, seni, dan kecanggihan teknologi dalam satu rangkaian eksklusif milik Seiko. Meskipun begitu, Seiko juga sudah lama memproduksi jam tangan automatic dan bahkan lebih dulu melegenda dibandingkan dengan seri kinetic yang mereka miliki.
Itulah beberapa perbedaan antara jam tangan jenis automatic, quartz, dan kinetic yang bisa kamu pilih dan pertimbangkan. Nah, untuk selanjutnya, sesuaikan pilihanmu dengan selera dan budget kamu, ya!