3 Perbedaan Sepatu Oxford dan Derby, Jarang Diketahui!

Popularitas sepatu kulit pria makin meningkat beberapa tahun belakangan ini. Tidak hanya dipakai untuk acara formal, tetapi sepatu kulit pria juga sering dipakai untuk kebutuhan semiformal hingga kasual seperti jalan-jalan atau nongkrong.
Ada beberapa jenis sepatu formal pria yang umum diketahui, antara lain sepatu oxford, derby, loafer, monk strap, brogue, hingga dress boot. Setiap jenis sepatu kulit tersebut memiliki model, desain, ciri khas, dan karakter yang berbeda-beda.
Misalnya, sepatu oxford dan derby yang sering kali dianggap sama, ternyata memiliki beberapa perbedaan yang masih jarang diketahui orang-orang. Berikut beberapa perbedaan sepatu oxford dan derby yang perlu kamu ketahui!
1. Model tali sepatu
Perbedaan sepatu oxford dan derby yang paling utama adalah model dan desain tali sepatu. Berikut penjelasannya:
Model tali sepatu oxford
Sepatu oxford menggunakan desain tali sepatu tertutup atau closed lacing system. Model ini memiliki lubang tali dan tempat tali sepatu berposisi di bawah bagian depan sepatu atau disebut vamp.
Bagian depan atas yang menjadi tempat lubang tali sepatu akan dijahit, sehingga akan terlihat tertutup. Hal ini membuat tampilan sepatu secara keseluruhan lebih ramping dan formal.
Model tali sepatu derby
Sepatu derby menggunakan desain tali sepatu terbuka atau opened lacing system. Berbeda dengan area tali sepatu oxford yang dijahit di bawah vamp, area tali sepatu derby dijahit di atas vamp.
Hasilnya adalah potongan kulit yang tidak dijahit dan sedikit terbuka. Hal ini memberikan kesan yang lebih santai dibandingkan sepatu oxford, tapi tetap formal.
2. Fitting atau bentuk sepatu
Perbedaan yang kedua terletak pada fitting atau bentuk sepatu saat dipakai oleh penggunanya. Berikut penjelasannya:
Fitting sepatu oxford
Sepatu oxford biasanya memiliki bentuk atau fit yang lebih ramping dan pas saat dipakai di kaki, sehingga dianggap lebih ideal bagi sebagian pria. Namun, hal ini juga menjadi masalah bagi pria yang memiliki kaki lebar karena akan cenderung sempit dan harus naik satu atau dua nomor dari ukuran sepatu biasanya.
Fitting sepatu derby
Sepatu derby memiliki bentuk atau fit yang lebih lebar, longgar, dan bisa menyesuaikan bentuk kaki penggunanya. Desain ini lebih disukai oleh pria dengan kaki lebar karena tali sepatunya bisa disesuaikan dengan mudah.
3. Formalitas dan kegunaan sepatu
Sebenarnya, sepatu oxford dan derby sama-sama berfungsi untuk kebutuhan formal. Namun, ada sedikit perbedaan yang melatarbelakangi penggunaan sepatu ini, yaitu:
Sepatu oxford
Sepatu oxford memiliki sejarah panjang yang berakar dari alas kaki tradisional. Sepatu ini sudah lama dipakai untuk acara formal dan hingga saat ini masih dianggap sebagai sepatu kulit paling formal di antara jenis lainnya.
Sepatu derby
Sepatu derby sering dianggap sebagai sepatu pria paling formal kedua setelah sepatu oxford. Hal yang membuat sepatu ini tidak seformal sepatu oxford adalah sistem tali sepatu terbuka yang memberikan kesan lebih santai dan kasual.
Nah, demikianlah tadi penjelasan tentang perbedaan sepatu oxford dan derby yang mungkin masih jarang diketahui para pria. Semoga bermanfaat!