Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi batik (unsplash.com/Agto Nugroho)

Batik tak serta merta hanya sekadar kain atau produk seni. Bagi sebagian orang, terutama di Jawa, batik sudah merupakan bagian dari siklus kehidupan. Mulai dari lahir, upacara, siraman hinga wafat, biasanya orang jawa akan mengenakan motif batik tertentu yang memiliki makna dan simbolisme khusus.

Batik sendiri telah di tetapkan oleh UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda, pada tanggal 2 Oktober 2009. Maka dari itu, setiap tanggal 2 Oktober, diperingati sebagai hari batik.

Harga jual batik yang tinggi pun mencerminkan rumitnya proses pengerjaan dan tingginya keterampilan yang dibutuhkan . Tidak mengherankan, hanya perajin berpengalaman yang mampu menghasilkan batik berkualitas tinggi. Hingga tak jarang terdapat batik yang dibandrol hingga ratusan juta.

Di bawah ini sudah IDN Times rangkum empat batik termahal di dunia, ada yang mencapai Rp30 juta per lembar lho. Simak, yuk!

1. Batik Mega Mendung asal Cirebon

ilustrasi membatik (Pixabay.com/Mahmur Marganti)

Batik Cirebon merupakan salah satu batik termahal di dunia. Batik Cirebon yang terkenal dengan mega mendung memiliki motif yang familiar bagi masyarakat Indonesia karena identik dengan bentuk awan.

Batik asal Cirebon ini bisa dihargai sekitar Rp30 juta per lembar. Batik dengan motif awan ini bisa dijual dengan harga tinggi karena prosesnya melalui teknik wit. Dilansir situs resmi Indonesia Kaya, teknik ini menggunakan lilin yang diblok berlapis untuk membentuk garis lengkung yang halus.

Indra Tjahjani sebagai founder Griya Peni sekaligus penggiat dan motivator batik dalam Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 oleh Tokopedia pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta, mangatakan, batik ini memiliki lambang tersendiri.

"(Batik Mega Mendung) Ini sebetulnya lambang kebijaksanaan. Jadi, kita harus bijak dalam sumber daya manusia atau alam. Walaupun ada yang mengatakan kalai mendung nanti hujan, lalu bisa menanam padi, itu juga bisa," ujar Indra.

Namun, sayangnya penrajin batik ini mulai jarang dikarenakan pengerjaannya yang harus detail dan butuh ketelitian dengan motif yang rumit.

2. Batik corak Belanda

Editorial Team

Tonton lebih seru di