BPUPKI (wikimedia.org/Arsip Nasional Republik Indonesia)
Akibat kekalahan Jepang pada Perang Pasifik atau Perang Dunia II dengan Amerika, membuat Jenderal Kiniaki Kaiso menjanjikan kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk mengambil hati masyarakat Indonesia agar mau berada di pihak Jepang.
Janji tersebut direalisasikan oleh Letjen Kumakici Harada dengan membentuk lembaga Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI pada tanggal 29 April 1945. Lembaga tersebut diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat dan didampingi oleh Raden Panji Soeroso, selaku wakil ketua.
Setelah terbentuk, BPUPKI resmi menggelar sidang pertamanya, pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945 yang diselenggarakan di Gedung Chuo Sangi In untuk membahas dasar negara. Dalam sidang, beberapa tokoh mengemukakan gagasannya mengenai dasar negara, mulai dari Moh. Yamin, Soepomo, hingga Ir. Soekarno.
Dalam sejarahnya, hingga menjelang hari terakhir sidang seluruh anggota BPUPKI masih belum sepakat dengan usulan-usulan yang sudah dikemukakan. Lalu, pada sidang terakhir. Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya mengenai lima asas yang akan dijadikan dasar negara, diantaranya:
- Kebangsaan Indonesia
- Internasional atau Perikemanusiaan
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial, dan
- Ketuhanan Yang Maha Esa
Setelah mendengar pidato tersebut, seluruh anggota BPUPKI secara aklamasi menerima gagasan tersebut sebagai dasar negara yang dinamakan Pancasila. Demi menyempurnakan rumusan dasar negara dibentuklah sebuah panitia Sembilan yang beranggotakan Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.
Setelah melewati beberapa persidangan, Pancasila resmi disahkan menjadi dasar negara pada sidang PPKI, tanggal 18 Agustus 1945. Bersamaan dengan itu, disahkan juga Undang-Undang Dasar 1945 dengan Pancasila yang dicantumkan dalam pembukaannya, terbentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), dan diangkatnya Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta sebagai presiden dan wakil presiden Negara Kesatuan Republik Indoenesia (NKRI).
Itulah sejarah Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni. Panjang juga ya, prosesnya? Maka dari itu, sebagai warga negara Indonesia wajib mengetahui sejarah lahirnya dasar negara sendiri, sebagai bentuk penghargaan atas segala perjuangan pahlawan-pahlawan nasional yang telah gugur demi memerdekakan negara ini.