ilustrasi belanja (IDN Times/Arief Rahmat)
Usai pengumuman kasus pertama COVID-19, selang beberapa jam, panic buying di tengah masyarakat terjadi. Saat itu, beberapa etalase produk kebutuhan seperti beras, masker, hingga hand sanitizer, di sejumlah supermarket langsung ludes karena diserbu masyarakat.
Keesokan harinya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto langsung meminta masyarakat tidak panik membeli kebutuhan karena bisa mendorong timbulnya ketidakstabilan harga. Saat itu, pemerintah berjanji akan menjamin kebutuhan tetap tercukupi.
"Panic buying justru akan merugikan masyarakat sendiri karena dapat mendorong timbulnya ketidakstabilan harga, akibat ketidakseimbangan pasokan," kata Agus di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020.
Khusus untuk kebutuhan pokok seperti beras memang tidak ada kelangkaan. Namun, produk kebersihan seperti masker dan hand sanitizer yang justru langsung lenyap dan susah dicari di supermarket setelah pengumuman Jokowi itu.
Akibatnya, harga masker melonjak. Di Pasar Glodok, Jakarta, pada awal Maret 2020, harga masker jenis Nexcare isi 50 tembus hingga Rp850 ribu per kotak. Lalu, Sensi seharga Rp450 ribu, dan Accurate seharga Rp400 ribu.