Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menilai arah kebijakan publik selama satu tahun pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka paradoks. Banyak kebijakan populis yang ditunggangi kepentingan elite politik.
Usman menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang tak sejalan dengan praktik yang dijalankan pemerintah. Di satu sisi pemerintah mau menghemat anggaran, tetapi praktiknya mengarah pada pemborosan dengan membentuk kabinet jumbo berisi 105 menteri, wamen, dan kepala lembaga.
"Jadi klaimnya adalah kepentingan kalangan bawah, tapi sebenarnya substansinya membawa kepentingan elite-elite," kata Usman dalam jumpa pers catatan HAM satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (20/10/2025).