Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konferensi pers kasus kebakaran Gedung Terra Drone, Rabu, (10/12/2025), (IDN Times/Anggia Leksa)
Konferensi pers kasus kebakaran Gedung Terra Drone, Rabu, (10/12/2025), (IDN Times/Anggia Leksa)

Intinya sih...

  • Tim DVI Polri mengidentifikasi 10 jenazah dari 22 korban kebakaran gedung Terra Drone di Jakarta Pusat.

  • Identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan forensik dan sidang rekonsiliasi yang melibatkan berbagai institusi, seperti Biro Dokpol & Puskokes Polri, Biro Lab Dokkes Polri, serta tim forensik dari FKUI dan RSCM.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi 10 jenazah dari 22 korban kebakaran gedung Terra Drone yang terjadi di Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).

“Sampai siang ini, sudah ada pemeriksaan terhadap 20 kantong jenazah. Sudah ada 10 Jenazah yang teridentifikasi,” kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK 1  Pusdokkes Polri, Prima Heru Yuliharyono di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2025).

Identifikasi dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan forensik dan sidang rekonsiliasi yang melibatkan berbagai institusi, seperti Biro Dokpol & Puskokes Polri, Biro Lab Dokkes Polri, serta tim forensik dari FKUI dan RSCM.

Identifikasi ini merupakan langkah lanjutan setelah sebelumnya 3 jenazah telah teridentifikasi pada sidang kemarin malam. Lebih lanjut, proses identifikasi masih terus berlangsung untuk sisa korban.

Sebelumnya, kebakaran besar melanda kantor Terra Drone Indonesia di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025) siang. Api yang diduga berasal dari kebakaran baterai drone di lantai satu tersebut menyebabkan 22 orang meninggal dunia dan 19 orang lainnya berhasil diselamatkan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan, para korban ditemukan di lantai atas.

"Para korban ditemukan di lantai atas dan diduga meninggal dunia karena kehabisan oksigen akibat tebalnya asap," kata Susatyo di lokasi.

Editorial Team