Depok, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengonfirmasi 10 warganya meninggal dunia karena terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19. Namun dari 10 orang itu, ternyata 9 di antaranya masih berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan satu sisanya telah dinyatakan positif terjangkit virus SARS-Cov-2.
“Perlu kami tegaskan status PDP belum dinyatakan bahwa pasien tersebut positif atau negatif, karena harus menunggu hasil pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang datanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Centre) Kementerian Kesehatan RI,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana dalam keterangan tertulisnya yang diterima IDN Times, Rabu (25/3).
IDN Times telah mencoba mengonfirmasi tracing atas temuan 10 kasus ini, namun Dadang Wihana belum me respons.
Pemkot Depok baru mengungkap soal jumlah kasus kematian akibat virus corona setelah setelah mendapat desakan. Desakan publik tentang data akurat persebaran virus dan jumlah kasus itu muncul muncul karena kekhawatiran, mengingat Kota Depok yang berdampingan dengan DKI Jakarta yang dianggap sebagai episentrum penyebaran COVID-19.
Jika dibandingkan dengan daerah penyangga lain Ibu Kota seperti Bekasi dan Bogor, Depok ketinggalan dalam penyampaian informasi. Bogor dan Bekasi sudah lebih dulu mengonfirmasi warganya meninggal dunia lantaran terpapar Covid-19.
“Penyebaran yang sekarang terjadi karena ada intervensi orang yg masuk ke Depok. Mereka pulang dari luar kota dan luar negeri. Saat ini belum ada data yang menunjukkan penyebaran terjadi di Depok. Kalau karena intervensi dari luar misal Jakarta, iya,” kata penanggung jawab Crisis Center COVID-19 Depok, Sidik Mulyono kepada IDN Times, Selasa (24/3).