Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pondok Pesantren Al Khoziny
Kondisi musala yang ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. (Dok. BNPB)

Jakarta, IDN Times - Tragedi ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur telah merenggut 67 korban jiwa, dan disebut sebagai bencana terbesar sepanjang 2025.

Kini, proses identifikasi jenazah korban masih terus berlangsung, hingga Jumat, 10 Oktober 2025, sebanyak 50 jenazah berhasil diidentifikasi tim DVI Polri.

Polri juga mulai menyelidiki penyebab ambruknya musala, yang disebut-sebut tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) itu, dan terdapat kegagalan struktur bangunan.

Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi Bencana (RPDO) Basarnas, Emi Freezer, mengatakan bangunan gedung Pondok Pesantren Al Khoziny disebut berbentuk Pancake Model.

"Bangunan yang utamanya dari empat lantai lalu kemudian akibat kegagalan konstruksi, ini jatuhnya adalah kegagalan konstruksi, kemudian berubah menjadi tumpukan atau istilah internasional itu pancake model," ujarnya, saat konferensi pers di Sidoarjo, Rabu, 1 Oktober 2025.

Emi menjelaskan pusat runtuhan bangunan condong ke sisi kiri, jika dilihat dari sisi kanan. Kondisi ini diperparah dengan perbedaan ketinggian di lantai dasar yang tidak rata.

"Posisi 'gravity of center' yang ada di tengah ini menutup akses, sehingga akses di sebelah tertutup sama sekali," terangnya.

Sementara, jika dilihat dari dokumentasi Google Earth sebelum ambruk, struktur bangunan musala memang tidak proporsional. Berikut potret penampakan bangunan musala dan Pondok Pesantren Al Khoziny dari tahun ke tahun sejak 2015, seperti hasil dokumentasi Google Earth.

1. Petugas gabungan SAR saat mengevakuasi korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny.

Kondisi musala yang ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. (Dok. BNPB)

2. Potret terbaru bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny dari atas sebelum musala ambruk. Bangunan musala yang ambruk tampak tidak proporsional.

Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo (Google Earth)

3. Maret 2024, posisi pembangunan musala yang ambruk persis di belakang gedung lima lantai, tapi tak terlihat.

Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo (Google Earth)

4. September 2023, wajah Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo terlihat tak jauh berbeda.

Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo (Google Earth)

5. Oktober 2022, pembangunan lima lantai sudah selesai.

Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo (Google Earth)

6. Januari 2021, tampak mulai pembangunan lantai empat dan pemasangan bekisting.

Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo (Google Earth)

7. Agustus 2019, sejumlah tiang cakar ayam mulai dipasang untuk menambah lantai atas.

Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo (Google Earth)

8. Agustus 2017, bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo belum ada penambahan. Berkelir putih dan hijau di pilar-pilarnya.

Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo (Google Earth)

9. November 2015, bangunan lama Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo saat masih dua lantai.

Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo (Google Earth)

Editorial Team