Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto berkunjung ke kantor Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) di Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2024). Kunjungan ini untuk mengecek pusat kendali sistem pemantauan siber milik BSSN.
Kedatangan Hadi ini, setelah dia meminta agar data-data di Pusat Data Nasional (PDN) ikut terhubung ke sistem pengendali milik BSSN.
Di kantor BSSN, mantan Panglima TNI itu juga melaksanakan apel dengan BSSN dan tim tanggap insiden siber (Computer Incident Security Response Team) di seluruh Indonesia.
Saat ini baru terdapat 93 CISRT di kementerian atau lembaga. Sedangkan, di pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota tersedia 156 CISRT. CISRT berfungsi mencegah dan menanggulangi bila terjadi serangan siber.
"Saya mengingatkan kepada seluruh pihak, kita ini bangsa yang besar, bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang hebat dan cerdas. Terlebih di bidang TI, harus kita kuasai," ujar Hadi di dalam keterangan tertulis pada hari ini.
Ia pun meminta kepada semua kementerian, lembaga dan pemprov agar serius dalam mengantisipasi ancaman yang terjadi di depan. "Itu sebabnya saya langsung berinteraksi dengan seluruh CISRT di Indonesia agar saya mengetahui bagaimana kesiapan apabila menghadapi ancaman (siber) dari dalam maupun luar," imbuhnya.