Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat memberikan sambutan, di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi, pada Rabu (22/10/2021). (Dok. Kementan)

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya terus menelusuri 12 senjata api yang ditemukan di rumah dinas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (28/9/2023). 12 senjata api itu ditemukan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketika tengah mencari barang bukti terkait dugaan rasuah yang melibatkan Limpo. 

Direktur Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Hirbak Wahyu Setiawan, mengatakan 12 senpi itu dari berbagai jenis dan sedang dikoordinasikan dengan Badan Intelijen dan Keamanan PMJ. "Kami perlu berkoordinasi dengan Baintelkam untuk mengecek terkait perizinan senjata tersebut," ujar Hirbak ketika dihubungi oleh media pada Sabtu (30/9/2023). 

Ia kemudian menyebut beberapa jenis senjata api tersebut. Mulai dari Walther PP buatan Jerman, S&W (Smith & Wesson) buatan Amerika Serikat hingga Tanfoglio buatan dalam negeri. 

Sementara, posisi Mentan Limpo hingga saat ini masih berdinas di Eropa. Terakhir, ia diketahui berada di Spanyol. Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat, Ahmad Sahroni mengatakan kemungkinan Mentan Limpo akan kembali ke Tanah Air pada Senin esok. 

"Senin kayaknya deh (dia tiba di Jakarta)," kata Sahroni kepada IDN Times melalui pesan pendek pada hari ini. 

1. Penyidik KPK temukan total uang Rp30 miliar usai geledah rumah dinas selama 20 jam

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo. (dok. YouTube Komisi IV DPR RI)

Sementara, berdasarkan penggeledahan selama 20 jam di rumah dinas Mentan Limpo, tim penyidik Komisi Antirasuah itu berhasil menemukan uang dengan nilai total mencapai Rp30 miliar. Duit itu terdiri dari mata uang rupiah dan asing. 

"Benar, nilai total uang yang ditemukan tim penyidik mencapai Rp30 miliar. Ini merupakan efek hitung usai penggeledahan selesai pada Jumat siang sekitar jam 12.00 WIB," ungkap sumber internal di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Sabtu (30/9/2023). 

Sumber internal itu pula memastikan status hukum Syahrul Limpo sudah menjadi tersangka. Selain Mentan Limpo, penyidik KPK juga menetapkan status tersangka terhadap dua ASN di Kementan. 

"Mereka merupakan pejabat eselon I dan pejabat eselon II," tutur sumber tersebut.

Ia juga menyebut penggeledahan turut dilakukan di gedung A Kementan pada Jumat kemarin. Sumber tersebut membenarkan ada sejumlah dokumen yang sudah dihancurkan. Diduga upaya itu dilakukan untuk menghilangkan barang bukti. 

2. Dokumen transaksi aliran dana yang dimusnahkan ada di ruang kerja pejabat eselon I dan II

Editorial Team

Tonton lebih seru di