Banda Aceh, IDN Times - Provinsi Aceh terus berbenah dalam mempersiapkan diri untuk menangani bencana. Hal ini mengingat, karena daerah berjulukan Serambi Makkah ini pernah luluh lantak diterjang gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004 silam.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk sigap dalam menangani dan menghadapi bencana bukan hanya melalui mitigasi semata. Sarana dan prasarana untuk mengetahui dan mendeteksi bencana juga diperlukan. Di antaranya dengan memiliki alat deteksi gempa bumi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Stasiun Geofisika Klas III Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro, mengatakan tahun ini Aceh mendapatkan tambahan alat sensor pendeteksi gempa bumi.
"Tiga belas peralatan yang dipasang di Aceh, ini juga dipasang di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sabang sampai dengan Merauke," kata Djati, saat dijumpai di Kantor Stasiun Geofisika Klas III Aceh Besar di Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Senin (16/12).