Ilustrasi harimau (IDN Times/Andri NH)
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati menjelaskan salah satu harimau Sumatra bernama Tino yang berusia 9 tahun mengalami sakit pada 9 Juli. Gejala klinisnya sesak nafas, bersin, keluar lendir dari hidung, dan penurunan nafsu makan.
Kemudian, selang dua hari, satu harimau Sumatra lainnya bernama Hari yang berusia 12 tahun terpantau kondisi kesehatannya juga menurun dengan menunjukkan gejala klinis yang sama dengan harimau Tino.
“Pada tanggal 14 Juli, kami lakukan pengambilan sampel dengan di-swab kemudian dikirim ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata, IPB Bogor. Lalu, hasilnya keluar tanggal 15 Juli yang menyatakan bahwa kedua satwa tersebut terpapar COVID-19,” terang Suzi dikutip dari keterangan tertulisnya.