Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 telah berlangsung selama dua tahun sejak kemunculannya pada Maret 2020 silam. Menurut data Kementerian Kesehatan per Kamis 22 Maret, pandemik telah merenggut total 154.343 orang, dan hampir dua persen warga Indonesia telah tertular dengan total konfirmasi positif 5,9 juta orang.
Namun tak hanya merenggut ribuan nyawa, berlangsungnya pandemik COVID-19 juga berdampak langsung pada terkikisnya luas hutan di Indonesia. Hal ini dikarenakan gerak masyarakat yang terbatas, sementara di saat yang sama aktivitas perusahaan terus berkembang.
Menurut Manager Kampanye Hutan dan Kebun Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Uli Arta Siagian, saat pandemik berlangsung aktivitas pertambangan dan proyek pembangunan stretegis nasional terus berjalan. Sementara, menurut Uli, tak sedikit dari proyek pembangunan pemerintah yang melibatkan deforestasi atau degradasi hutan.
“Tambang tetap beroperasi, proyek-proyek pembangunan strategis nasional tetap berjalan, penggusuran terus terjadi,” kata Uli saat dihubungi IDN Times, Kamis (25/3/2022).