Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gempa 7,8 M mengguncang Turki, Senin (6/2/2023). (dok.Official Twitter Account of the Republic of Türkiye Ministry of National Defence)
Gempa 7,8 M mengguncang Turki, Senin (6/2/2023). (dok.Official Twitter Account of the Republic of Türkiye Ministry of National Defence)

Jakarta, IDN Times - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengidentifikasi dua jenazah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempabumi di Turki. Kasatgas Misi Kemanusiaan Turki 2023, Brigjen Pol Gatot Tri Suryanta mengatakan, dua WNI itu berasal dari Bali.

Gatot menerangkan, tim INASAR Indonesia bersama relawan lokal menemukan dua jenazah berjenis kelamin perempuan di daerah Dyaebakir pada Kamis, 16 Februari 2023, pukul 07.00 waktu setempat.

Tim DVI Polri kemudian membantu proses identifikasi dua korban WNI itu. "Tim pun langsung membantu melakukan tindakan proses identifikasi," ujar Gatot dalam keterangannya, Minggu (19/2/2023).

1. Dua korban WNI ditemukan di bawah reruntuhan apartemen, kondisi sudah sulit dikenali

Gempa Turki (twitter.com/ArafehLaith)

Gatot menerangkan, dua WNI tewas itu ditemukan di bawah reruntuhan apartemen. Keduanya tertimbun lebih dari 2 minggu.

Saat diidentifikasi, kondisi korban sudah sulit dikenali.

"Berdasarkan permintaan dari Kedutaan Besar Indonesia untuk Turki, Tim DVI Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap 2 jenazah diduga WNI, yang dinyatakan hilang kontak di Dyarbakir Turki pada bencana gempabumi yang menimpa Turki pada Senin 6 Februari 2023," ucap dia.

2. Identitas dua WNI yang berhasil diidentifikasi

Gempa Turki (twitter.com/ArafehLaith)

Gatot kemudian menyampaikan identitas dua WNI yang berhasil diidentifikasi itu. Keduanya bernama Irma Lestari (33) dan Ni Wayan Supini (45). 

Proses identifikasi korban bernama Irma berdasarkan catatan medis dan properti. Sementara, untuk korban Ni Wayan Supini teridentifikasi berdasarkan catatan medis, gigi, dan properti.

"Selanjutnya kedua jenazah akan dipulangkan ke Tanah Air oleh pemerintah melalui KBRI Ankara dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, yang direncanakan akan didampingi Atpol KBRI Ankara," kata Gatot.

3. Apartemen tempat tinggal keduanya hancur total

Tim White Helmets melakukan upaya penyelamatan pasca gempa di Suriah. (Twitter @SyriaCivilDef)

Almarhumah Irma Lestari dan Ni Wayan Supini merupakan pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai spa terapis profesional di Dyarbakir.

Apartemen tempat mereka tinggal hancur total akibat gempa. Total terdapat 89 korban meninggal di apartemen tersebut.

Menurut data KBRI, setidaknya 500 WNI tinggal di sekitar lokasi gempabumi. Sementara itu, 128 orang sudah berhasil dievakuasi oleh Tim KBRI Ankara.

Sisanya dalam keadaan selamat, dan sudah mendapatkan tempat penampungan yang aman di sekitar wilayah gempa.

Editorial Team