Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Partai Gerindra akhirnya memutuskan untuk berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meski begitu, hingga saat ini belum dicapai kesepakatan bahwa Prabowo Subianto bakal didampingi Muhaimin Iskandar saat pendaftaran capres-cawapres ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tetapi, baik Partai Gerindra dan PKB telah meneken piagam deklarasi. Piagam itu dibacakan oleh Prabowo dan Muhaimin.
“Pertama, dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkesinambungan Partai Gerindra dan PKB bekerja sama dalam Pemilu serentak tahun 2024,” ungkap Dasco di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat pada (13/8/2022).
Poin kedua, kerja sama kedua parpol didasarkan pada visi bersama agar terjadi percepatan pembangunan untuk Indonesia secara berdaulat, adil, makmur, sejahtera dan aktif mendorong terciptanya perdamaian dunia.
Poin ketiga deklarasi koalisi adalah menyatukan partai berhaluan nasionalis dan partai religius. “Untuk menghindari polarisasi masyarakat pada Pemilu 2024 dan dapat membuka koalisi dengan parpol lain atas persetujuan kedua belah pihak," tutur dia.
Sementara, poin keempat, terkait kesepakatan pengusungan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari koalisi. Ketentuannya, pemilihan figur paslon capres-cawapres koalisi Gerindra-PKB merupakan keputusan dua ketua umum.
"Akan ditentukan secara bersama-sama oleh Ketua Dewan Pembina atau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar," ujarnya.
Lalu poin terakhir, lanjut Dasco, kerja sama kedua parpol bakal dilanjutkan dengan kerja politik untuk memenangkan Pilpres 2024. "Untuk memenangkan paslon capres dan cawapres yang disepakati," kata dia lagi.