Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto meluncurkan lebih dari 200 ribu panel interaktif atau smartboard di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Ia mengaku bahagia lantaran program penyediaan panel interaktif atau interactive flat panel (IFP) baru dibahas di rapat terbatas di Istana Kepresidenan pada Mei 2025, tetapi tujuh bulan kemudian sudah terdistribusi lebih dari 200 ribu unit.
Melihat hasil dari program tersebut, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta jajarannya, yang telah berhasil dengan program ini. Ini luar biasa. Saya semula berpikir program ini mungkin butuh waktu satu tahun lebih," ujar Prabowo ketika menyampaikan pidato dan dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, hari ini.
"Tapi sejak kita canangkan sejak ratas (rapat terbatas) itu Mei, lalu Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, pada bulan ini tadi dilaporkan sudah 173 ribu panel (interaktif) terpasang," imbuh Prabowo.
Prabowo pun memuji pelaksanaan program dari pembantunya itu sebagai salah satu program terbesar dan tercepat dalam sektor pendidikan.
Panel interaktif itu dibagikan ke sekolah-sekolah di Tanah Air untuk membantu proses pengajaran dan pembelajaran di ruang kelas. Sebab, Prabowo percaya di abad 21, cara pengajaran dan pembelajaran sudah saatnya beralih ke digital. Meskipun Prabowo menyadari belum semua guru fasih dan mumpuni menggunakan panel layar sentuh itu.
"Digitalisasi ini adalah upaya kita untuk lompat. Kita tahu ada beberapa mata pelajaran di mana guru-guru kita kurang kompetensinya, seperti bahasa asing, Bahasa Inggris, matematika, biologi, kimia, fisika. Mungkin susah (pembelajaran) di daerah-daerah. Laboratorium sulit (dibangun)," katanya.
Namun, Prabowo yakin dengan pendistribusian panel interaktif itu, bisa mempercepat dan mempersempit jarak yang ada. Bahkan, Prabowo meyakini program pendistribusian panel interaktif itu sudah berpotensi dan menunjukkan tanda-tanda keberhasilan. Meski begitu, ia meminta kepada para pembantunya agar tidak cepat berpuas diri.
"Konten harus tambah dan kita harus berjiwa besar dan terbuka. Cari konten terbaik dari manapun di dunia. Belajar dari siapapun yang terbaik," tutur Presiden.
