Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi. Petugas pemulasaran jenazah pasien Covid-19 RSUD RAPB PPU (IDN Times/Istimewa)
Ilustrasi. Petugas pemulasaran jenazah pasien Covid-19 RSUD RAPB PPU (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan melalui Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (BPPSDMKes) memberikan penghargaan kepada 232 tenaga kesehatan hingga petugas pemulasaraan jenazah, yang terlibat dalam penanganan pandemik COVID-19.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tenaga kesehatan (nakes) selalu memegang peran penting untuk merespons bencana, terutama pandemik COVID-19. Ia menilai, bencana pandemik atau bencana kesehatan itu besar dampaknya dan selalu membutuhkan respons dari nakes untuk mengurangi penderitaan korban.

''Hari ini kami berikan 232 nakes penghargaan atas jasa mereka yang terus membantu penanganan pandemik COVID-19 di Indonesia,'' kata Budi dalam siaran tertulis, Jumat (12/11/2021).

1. Nakes dan SDM penunjang bekerja dengan baik

Petugas melakukan tes cepat antigen kepada calon penumpang kereta listrik (KRL) di Stasiun Tangerang, Banten, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Fauzan.

Budi berterima kasih kepada nakes dan SDM penunjang dalam penanganan pandemik ini. Mereka bekerja dengan baik dan cepat.

"Saya mewakili pemerintah dan saya pribadi memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada nakes di seluruh pelosok Indonesia, karena terus menjaga rakyat Indonesia,'' imbuhnya.

2. Nakes harus bersifat proaktif

Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Lebih lanjut Menkes mengatakan, ke depan nakes harus bersifat proaktif, mencegah terjadinya pandemik, dan itu harus dilakukan lintas sektor seperti di bidang peternakan.

''Pandemik adalah tugas kita, saya mengimbau kepada nakes dan sebagian teman-teman di peternakan ke depannya jangan menunggu terjadi pandemi baru reaktif. Tapi kita bangun secara proaktif bagaimana pandemi ke depannya bisa dicegah,'' tutur Budi.

Tak hanya itu, pemerintah juga harus membangun kerja sama internasional untuk mencegah penyebaran virus antar negara.

3. Tenaga kesehatan jadi pejuang menyehatkan masyarakat

Petugas tenaga kesehatan menyemprotkan disinfektan usai mengangkut jenazah dengan protokol COVID-19 di kawasan permukiman Dago Bandung, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan PPSDMKes Kirana Pritasari mengatakan, di masa pandemik COVID-19 tenaga kesehatan jadi pejuang untuk menyehatkan dan menjaga masyarakat.

''Hari ini kami beri apresiasi dan penghargaan dari pemerintah kepada tenaga kesehatan dan juga SDM penunjang yang bertugas di puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya yang menangani pasien COVID-19,'' katanya.

4. Para nakes dan SDM penunjang juga berperan dalam pencapaian vaksinasi COVID-19

Default Image IDN

Para tenaga kesehatan dan SDM penunjang itu berhadapan langsung dengan pasien COVID-19, sehingga mereka memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19. Namun di sisi lain, mereka harus tetap menjaga pelayanan kesehatan yang bersifat esensial harus tetap berlangsung.

Tak hanya itu, para nakes dan SDM penunjang juga berperan penting dalam pencapaian cakupan vaksinasi COVID-19. Saat ini cakupan vaksinasi telah mencapai lebih dari 205 juta suntikan.

Editorial Team