Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas kesehatan menyosialisasikan penyakit cacar monyet kepada masyarakat di Puskesmas Kedaung, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (1/11/2023). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)
Petugas kesehatan menyosialisasikan penyakit cacar monyet kepada masyarakat di Puskesmas Kedaung, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (1/11/2023). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Jakarta, IDN Times - Kasus cacar monyet atau Monkeypox terus bertambah. Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan, sampai 1 November sudah ada 25 kasus positif cacar monyet dan 6 suspek atau bergejala.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, semua bergejala ringan dan tertular dari kontak seksual.

"Semua pasien dalam kondisi baik dan saat ini masih melakukan isolasi di beberapa rumah sakit," papar Ani saat dikonfirmasi, Kamis (2/11/2023).

1. Tingkat kematian 1 banding 100

ilustrasi monkeypox (IDN Times/Aditya Pratama)

Ani mengatakan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta gencar melakukan upaya deteksi, preventif, dan respons cepat untuk mencegah wabah semakin meluas.

“Tingkat kematian atau case fatality rate sekitar 1 persen. Artinya, dari 100 kasus positif kemungkinan ada satu yang meninggal. Mayoritas karena infeksi sekunder dan kondisi imunitas rendah pada kelompok berisiko, seperti Lelaki Seks Lelaki (LSL), ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan lansia,” terangnya.

2. RSPI dan RSUD jadi rujukan pasien monkeypox

Pos pemantauan virus corona RSPI Sulianti Saroso (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Ani menambahkan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di DKI Jakarta dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien terkonfirmasi Monkeypox untuk melakukan perawatan lebih lanjut. Hal itu untuk memudahkan pasien dengan kondisi rumah tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri.

“Apabila pasien Monkeypox dinyatakan sembuh oleh dokter, maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan follow up PCR atau pemantauan khusus. Selanjutnya pasien dapat beraktivitas seperti semula,” imbuh Ani.

3. Dinkes lakukan investigasi

ilustrasi cacar monyet (netec.org)

Ani mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI terkait penemuan kasus, pencatatan, dan pelaporan Monkeypox di DKI Jakarta.

"Adapun investigasi 1x24 jam termasuk pelacakan kontak erat juga kami lakukan untuk menekan penyebaran kasus,” ujar Ani.

Editorial Team