29 Juni Hari Keluarga Nasional: Ini Makna dan Sejarahnya

Jakarta, IDN Times - Setiap tanggal 29 Juni, Indonesia memperingati Hari Keluarga Nasional. Momen tersebut diperingati sebagai upaya untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antar anggota keluarga.
Sejarah Hari Keluarga Nasional pertama kali digagas pada tanggal 29 Juni 1993 dan dicanangkan langsung oleh Presiden Soeharto. Adanya Hari Keluarga Nasional juga diperingati sebagai bentuk penghargaan kepada para pejuang kemerdekaan Indonesia yang telah berjuang melawan penjajahan dan meninggalkan keluarga.
Sejarah Hari Keluarga Nasional
Hari Keluarga Nasional juga identik dengan gerakan Keluarga Berencana (KB) yang digagas lebih dahulu sejak tahun 1970. Peringatan ini juga menandai kebangkitan kesadaran masyarakat Indonesia untuk membangun keluarga kecil yang bahagia melalui program KB.
Pengetahuan masyarakat mengenai usia menikah sangatlah rendah. Saat peperangan, banyak keluarga yang ingin mengganti keluarganya yang telah gugur.
Hal ini juga menjadi salah satu faktor angka pernikahan dini cukup tinggi di Indonesia. Kurangnya kesiapan saat menikah dini berpengaruh kepada tingginya angka kematian ibu dan bayi saat itu.
Makna Hari Keluarga Nasional
Perayaan Hari Keluarga Nasional telah dilakukan hampir selama dua dekade. Namun, selama itu upaya agar masyarakat mengenai pentingnya sebuah keluarga masih dinilai kurang, apalagi mengenai program KB.
Hari Keluarga Nasional juga menjadi ajang untuk menghidupkan kembali fungsi-fungsi yang ada di dalam keluarga. Di antaranya fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, saling melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan.
Pada akhirnya, peringatan Hari Keluarga Nasional menjadi upaya untuk meningkatkan seluruh masyarakat Indonesia mengenai pentingnya peran sebuah keluarga. Keluarga dinilai memiliki peranan dalam upaya memantapkan ketahanan nasional, karena kekuatan dalam pembangunan pada dasarnya dibangun dari sebuah keluarga.